jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto didoakan untuk bisa menjadi presiden Indonesia selanjutnya.
Doa itu disampaikan pemimpin Majelis Bin Yahya Daarul Fadhililah, Cisarua Bogor, Habib Usman bin Yahya saat buka bersama dan santunan anak yatim DPP MKGR, di kantor DPP Partai Golkar, Minggu (17/4).
BACA JUGA: Airlangga Beberkan 3 Bansos Pemerintah yang Segera Cair
Pengamat politik Universitas Paramadina Emil Radhiansyah menanggapi soal Airlangga Hartarto yang didoakan menjadi presiden.
Emil menafsirkan, doa yang diberikan Habib Usman bin Yahya untuk menjadi pemenang Pilpres 2024 mencerminkan sebuah harapan dan keinginan.
BACA JUGA: Jokowi Larang Menteri Bahas Pemilu, Bambang Pacul Singgung Airlangga dan Sebut Luhut Prime Minister
Keinginan itu mendasar, mengingat selama ini kinerja Airlangga Hartarto cukup baik, terlebih, hal itu menjadi harapan ke depan.
Selain itu, Airlangga Hartarto layak didoakan menjadi presiden karena besar harapannya pemimpin masa depan adalah orang yang tepat.
BACA JUGA: Seusai Bertemu Jokowi, Airlangga Sampaikan Kabar Gembira, Bantuan Segera Meluncur pada Ramadan Ini
Menurut Emil, saat ini setiap individu yang akan mencalonkan menjadi calon presiden (Capres) RI di 2021 tentunya memiliki peluang.
Apalagi, kata dia, posisi Airlangga sebagai Ketua Umum DPP Golkar memiliki kesempatan yang lebar untuk dicalonkan.
“Tentunya peluang tersebut harus diraih dalam bentuk dukungan masyarakat luas dan kinerja partai dalam menggerakkan dukungan masyarakat ini,” ujar Emil ketika dikonfirmasi, Senin (18/4).
Lebih lanjut Emil menyebut, dengan pengalaman yang ada pada Airlangga, baik sebagai Ketua Umum DPP Golkar dan capaian pada banyak bidang, terutama pengambilan kebijakan dalam kementerian dan pemerintahan, diyakini bisa menjadi modal bagus, baik dari kapasitas maupun kapabilitasnya.
“Airlangga merupakan sosok yang cukup matang untuk dapat tampil pada panggung calon Presiden 2024 nanti,” tandasnya.
Golkar adalah partai pemenang kedua pada Pemilu 2019. Jika seluruh kader dan ormas Golkar dilibatkan, maka pada pemilu 2024 mendatang diprediksi jumlah pemilih mencapai 17 juta lebih, jauh di atas perolehan suara pada Pemilu sebelumnya.
Dengan catatan seluruh pihak dilibatkan dalam konsolidasi kekuatan menyongsong Pemilu 2024, termasuk seluruh pengurus maupun ormas yang dimiliki Partai Golkar.
Terpisah, Direktur Eksekutif Poldata Indonesia, Fajar Arif Budiman mengatakan, Doa yang disampaikan oleh Habib Usman Bin Yahya merupakan doa yang disampaikan secara tulus dari seorang pemuda agama dan tokoh masyarakat.
“Sepertinya beliau melihat langsung bagaimana manfaat dari kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh Menko Perekonomian bisa langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” ujar Fajar yang juga pengamat komunikasi politik.
Dari perspektif komunikasi politik, menurut Fajar, tentu doa yang dilontarkan bukan bagian dari gimmick politik yang didesain oleh Airlangga Hartarto. “Karena seperti yang kita ketahui bahwa Airlangga Hartarto bukan tipikal politisi populis seperti yang sedang “trend” akhir-akhir ini,” ujarnya. (dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif