Airlangga Dorong Para Menteri ASEAN Selesaikan Perundingan Ekonomi Digital Tepat Waktu

Senin, 07 Oktober 2024 – 20:40 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendorong para menteri ASEAN menyelesaikan perundingan ekonomi digital tepat waktu. Foto Kemenko Perekonomian.

jpnn.com - VIANTIANE - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menghadiri pertemuan ke-24 Dewan Masyarakat Ekonomi ASEAN (Dewan MEA) yang digelar di Viantiane, Laos, Senin (7/10).

Dalam pertemuan Menko Airlangga meminta pada seluruh menteri ekonomi ASEAN agar menyelesaikan perundingan ekonomi digital ASEAN tepat waktu.

BACA JUGA: Airlangga Hartarto: Inflasi Indonesia Tetap Stabil Seiring Daya Beli Masyarakat Masih Terjaga

”Saya ingin meminta perhatian semua menteri ekonomi ASEAN terkait perkembangan negosiasi ekonomi digital di ASEAN yang merupakan perundingan ekonomi digital kawasan pertama di dunia," ujar Menko Airlangga dalam keterangannya.

ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA) merupakan salah satu pencapaian penting dalam Keketuaan Indonesia 2023 dan perundingan putaran pertama yang dilaksanakan pada Desember 2023 di Jakarta.

BACA JUGA: Menko Airlangga Ungkap Upaya Menjaga Masyarakat Kelas Menengah Demi Pertahankan Stabilitas Ekonomi

Adapun DEFA merupakan salah satu andalan yang diusung saat keketuaan Indonesia di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT)
ke-43 ASEAN, di Jakarta pada Agustus 2023, untuk mewujudkan visi ASEAN sebagai pusat pertumbuhan.

Saat itu Menko Airlangga menyampaikan DEFA adalah masterplan yang dibuat di kepemimpinan Indonesia.

BACA JUGA: Menko Airlangga Sebut Kartu Prakerja Menjawab Kebutuhan Pembelajaran Seumur Hidup

Mencakup perjanjian yang mengatur mengenai digitalisasi, termasuk digital talent, digital ID, cyber security, retraining, reskilling, infrastructure, dan interoperability di ASEAN.

Dengan DEFA ekonomi digital di ASEAN diperkirakan dapat meningkat dua kali lipat pada 2030.

Selanjutnya, Menko Airlangga juga menyoroti perkembangan perundingan DEFA yang masih memerlukan kerja keras, di mana saat ini baru 14 persen yang dapat diselesaikan dari target 50 persen pada akhir 2024.

“Saya mendorong tim perunding dengan dukungan Sekretariat ASEAN untuk mengoptimalkan waktu di tahun ini untuk mencapai target 50 persen penyelesaian perundingan di 2024," ucapnya.

Terdapat dua arahan yang disampaikan oleh Airlangga dalam mendorong percepatan perundingan DEFA.

Yakni, implementasi dari kode etik (code of conduct) yang sudah disepakati pada 2023 yang diyakini akan memberikan kemudahan dalam proses negosiasi, serta perlu adanya pendekatan baru yang inovatif dalam proses negosiasi.

Untuk itu, perlu dilakukan asesmen terhadap proses negosiasi untuk melihat tantangan dan peluang untuk merumuskan strategi baru yang lebih efektif dan efisien.

“Saya mendukung inisiatif untuk melakukan pendekatan dua tahap dalam proses negosiasi berdasarkan pada kategori yang ada dan kesiapan masing-masing negara anggota ASEAN,” katanya.

Pendekatan tersebut akan menjadi solusi yang efektif dalam mempercepat penyelesaian perundingan DEFA yang akan diluncurkan 2025. Setiap negara anggota ASEAN akan diberikan fleksibilitas dan insentif untuk berpartisipasi

“Untuk mendukung hal tersebut, perlu adanya program peningkatan kapasitas bagi seluruh negara ASEAN agar dapat mengejar ketertinggalan dan terus bekerja sama sebagai satu kesatuan,” kata Menko Airlangga.

Turut hadir mendampingi dalam pertemuan tersebut di antaranya Sesmenko Perekonomian, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian.

Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Regional Sub Regional Kemenko Perekonomian, Direktur Kerja Sama Ekonomi ASEAN Kementerian Luar Negeri, serta perwakilan Kementerian Perdagangan. (gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Airlangga Soroti Pentingnya Menjaga Daya Beli Kelas Menengah dalam Menjaga Perekonomian


Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler