Airlangga Miliki Kemampuan Mengurus Ekonomi, Pelaku Usaha Memilihnya jadi Presiden

Jumat, 16 Juni 2023 – 18:46 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat bersama Presiden Jokowi. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik dan Wakil Rektor Universitas Trunojoyo Madura Surokim mengatakan sosok Airlangga Hartarto menjadi pilihan para pelaku usaha atau UMKM menjadi presiden karena Menko Perekonomian itu memiliki pengalaman dalam mengatasi persoalan ekonomi.

“Kalau saya lihat banyak pelaku usaha lebih memilih Airlangga Hartarto karena pengalamannya dalam mengatasi persoalan ekonomi,” kata Surokim kepada awak media, Jumat (16/6).

BACA JUGA: Berpengalaman Kelola Negara, Airlangga Sosok Cawapres yang Dibutuhkan Prabowo

Surokim menyebutkan sebagai pemimpin atau calon presiden bukan hanya mampu dalam politik, tetapi, harus mampu mengurus ekonomi, karena majunya negara karena berkembangnya perekonomiannya.

“Jadi, presiden atau pemimpin negara bukan hanya modal politik saja tetapi harus menguasai tentang ekonomi karena majunya negara karena berkembangnya perekonomiannya,” ucap Dosen Komunikasi Politik ini.

BACA JUGA: Airlangga Condong ke Prabowo, Pakar: Masuk Akal, Buka Peluang Jadi Cawapres

Selain itu, sosok Airlangga telah dikenal seluruh dunia baik sebagai tokoh nasional dan sebagai Menko Perekonomian karena dia dianggap orang yang miliki peran membantu Presiden Jokowi dalam urusan ekonomi.

Untuk melanjutkan program Jokowi, maka Airlangga pantas sebagai presiden selanjutnya untuk membangun Indonesia dalam membangkitkan ekonomi secara maju.

BACA JUGA: Messi Pilih Liburan Ketimbang ke Indonesia, Instagram La Pulga Diserbu Netizen

"Tak hanya itu, masyarakat juga telah bosan dengan munculnya tokoh-tokoh lama, maka saat ini peluang Airlangga sebagai presiden," katanya.

Sementara itu, dirilis hasil survei jajak pendapat pelaku usaha di 34 provinsi di Indonesia, di mana hasil survei ini untuk mengukur arah suara pelaku usaha UMKM, dan pelaku usaha besar, di ajang Pemilu 2024.

Informasi Kementerian Koperasi dan UKM mencatat, jumlah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia telah mencapai 75,37 juta unit pada tahun 2019.

Jumlah itu mencapai 99,89 persen dari total usaha yang ada di Indonesia.

Sementara, usaha berskala besar hanya sebanyak 6.746 unit atau setara 0,02 persen.

Secara rinci, sebanyak 74,7 juta unit merupakan usaha mikro.

Jumlahnya setara dengan 98,77 persen dari total UMKM di seluruh Indonesia.

Bisnis dan politik adalah dua kegiatan yang saling berkaitan. Bisnis dapat menunjang politik, demikian juga sebaliknya.

Aktivitas bisnis dapat dimudahkan karena adanya kegiatan politik pada tingkatan negara.

Sebaiknya, politik dapat dipermudah karena adanya kegiatan bisnis maju mundur pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan pelaku usaha berskala besar, sangat dipengaruhi oleh keputusan dan kebijakan politik pemerintahan yang dihasilkan lewat pemilu.

Artinya, pelaku usaha memiliki preferensi yang sangat tepat dan akurat dalam menentukan sosok presiden yang seperti apa, yang dibutuhkan oleh pelaku usaha dan tokoh mana yang diinginkan pelaku usaha untuk menjadi presiden, serta parpol mana yang dipilih dari hasil pemilu 2024 nanti.

Maka itu, Lembaga Penelitian Citra Nasional Network tertarik untuk meneliti arah pilihan Pelaku Usaha dalam Pemilu 2024.

Metodelogi Penelitian ini mengunakan metode survei Jajak Pendapat dan mulai dilakukan sejak 29 Mei -12 juni 2023.

Koordinator Survei Nasional Citra Network Nasional Muhammad Dandy mengatakan penelitian dilakukan dengan mengunakan 2200 responden di 34 Provinsi sebagai sample penelitian, yang berlatar belakang pelaku usaha dari populasi pelaku usaha yang ada.

Metodologi penarikan sample mengunakan metode multistage random sampling hasil survei ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error 2.05 persen.

Hasil temuan survei sebanyak 84,6 persen pelaku usaha optimis tehadap kondisi ekonomi nasional, dan global akan berdampak positif bagi usaha mereka. Dan sebanyaj 10,7 persen pelaku usaha pesimis usahanya akan maju dan lancar.

"Sedangkan sebanyak 4,7 persen pelaku usaha tidak memberi jawaban" ujar Dandy dalam keterangan tertulisnya pada Jumat (16/6) malam.

Dandy mengakui, dari hasil penelitian terhadap 2.200 pelaku usaha di seluruh Indonesia terdapat 87,2 persen pelaku usaha di Indonesia puas terhadap kebijakan pemerintahan Jokowi dalam mendukung pelaku usaha disaat terpuruk covid.

Kepuasan itu dalam merespon dampak pandemi Covid-19, dimana pemerintah secara persisten telah mengakselerasi upaya pemulihan ekonomi nasional melalui beragam kebijakan extraordinary, serta kolaborasi dengan berbagai pihak.apalagi sejak PPKM dicabut oleh pemerintah sektor usaha mulai tampak pada berbagai sektor, di mana makin pulihnya perekonomian nasional yang ditandai dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang cukup tinggi.

"Sehingga membawa dampak bangkitnya usaha para pelaku usaha. Sedangkan sebanyak 6,2 persen tidak puas terhadap kebijakan pemerintah dalam merespon dampak pandemi Covid-19 dalam upaya memulihkan ekonomi nasional, dan sebanyak 4,6 persen tidak menjawab," papar Dandy.

Lebih lanjut, Dandy menyebut, pemerintah mengupayakan peningkatan ekonomi nasional, dengan cara mendorong pemanfaatan teknologi digital yang sedang berkembang

Seberapa besar pengaruh kebijakan dilakukan pemerintah terhadap para pelaku usahaDari hasil penelitian terhadap 2.200 pelaku usaha, didapati baru 44,2 persen pelaku usaha manfaatkan teknologi digital dalam menjalankan usahanya.

Lalu, sebanyak 44,1 persen belum memanfaatkan teknologi digital dalam menjalankan usahanya dan sebanyak 11,7 persen tidak menjawab.

Lalu, sosok Presiden yang diinginkan pelaku usaha Indonesia adalah presiden memiliki pengalaman menangani perekonomian nasional, bahkan sudah teruji dalam mengatasi krisis ekonomi oleh sebanyak 88,6 persen.

Kemudian, 11,4 persen menginginkan sosok yang merakyat dan populer.

Tak hanya itu, hasil survei juga menemukan mayoritas pelaku usaha atau 60,1 persen di pilpres 2024 akan menjadikan figur pasangan calon presiden (capres) dan wakil presiden (wapres) sebagai alasan utama dalam memilih capres dan wapres.

Sedangkan 23,2 persen responden hanya menjadikan figur capres sebagai alasan utama dalam memilih. Sedangkan sebanyak 16,7 persen tidak menjawab.

Hasil survei juga menemukan jika pemilihan presiden digelar hari maka nama Menko Perekonomian Airlangga Hartarto paling banyak dipilih oleh pelaku usaha Indonesia.

"Di mana Airlangga Hartarto dipilih oleh sebanyak 33,9 persen pelaku usaha," katanya.

Hal ini menunjukan kebijakan Airlangga Hartarto itu sangat terasa oleh para pelaku usaha di Indonesia.

"Bahkan, dalam memulihkan ekonomi sejumlah pelaku usaha Indonesia memberikan penilaian bahwa Airlangga yang ditugasi oleh Jokowi sebagai Menko Perekonomian dinilai benar-benar punya pengalaman dan mampu mengelola perekonomian baik dalam keadaan normal dan krisis ekonomi yang mampu mengelola mengatasi konflik konflik politik untuk melahirkan kebijakan bagi keberlangsungan dunia usaha dan lapangan kerja, misalnya dengan lahirnya UU Cipta Kerja 2021," katanya. (rhs/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Nafsu Terapis SPA Melihat Anak Perempuan WN Australia Tak Bisa Dibendung


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler