jpnn.com - SURABAYA – Kandidat calon ketua umum Golkar Airlangga Hartarto meyatakan kesiapannya untuk merangkul seluruh kader yang tercerai berai kalau nanti terpilih sebagai orang nomor satu di partai berlambang pohon beringin tersebut.
Menurutnya, langkah tersebut sangat penting karena para kader merupakan aset utama Golkar dalam memenangkan kembali hati masyarakat. Mengingat konflik yang terjadi selama 1,5 tahun terakhir, benar-benar telah memporak-porandakan kredibilitas Partai Golkar di mata masyarakat.
BACA JUGA: Menteri Yuddy Utus Tim Klarifikasi Kasus Korban Perkosaan di Manado
Sebagai bukti, survei terakhir menyebutkan jika Pemilu dilakukan saat ini, suara Golkar hanya 7 persen. Artinya turun 50 persen dari pemilu 2014 lalu.
“Jadi semua kader akan saya angkut, yang dari luar saja kami akan minta masuk, apalagi kader sendiri. Saya akan rangkul semua," ujar Airlangga di sela-sela kampanye calon ketum Golkar zona II yang dilaksanakan di Surabaya, Rabu (11/5).
BACA JUGA: Jangan Cuma Orang Berduit yang Bisa Pimpin Golkar
Selain survei, fakta hasil Pilkada serentak 2015 kata Airlangga, juga menjadi bukti, betapa pentingnya merangkul semua pihak. Karena terbukti, Golkar hanya berada di peringkat 9 dari 11 peserta pilkada. Padahal Golkar biasanya menempati peringkat 1 sampai 3.
“Kami tidak boleh main-main lagi. Munaslub ini sebagai ajang rekonsiliasi. Setelah ini semua harus bersatu untuk membesarkan Golkar kembali," ujar Airlangga.
BACA JUGA: Anak SBY Sosialisasi di Lembah Wilis
Menurut mantan Ketua Persatuan Insinyur Indonesia (PII) ini, waktu Golkar untuk bangkit tidak panjang. Pilkada 2017 dan 2018 sudah di depan mata. Termasuk pemilu 2019, di mana pemilu legislatif digelar bersamaan dengan pemilu presiden.
“Jadi kalau tidak segera rekonsiliasi, maka langkah Golkar minimal meraih posisi kedua di pemilu 2019 akan berat. Karena itu saya berharap munaslub (musyawarah nasional luarbiasa,red) bisa diselenggarakan secara demokratis dan mandiri. Hal itu akan mempercepat proses rekonsiliasi,” ujarnya.
Airlangga mengakui, proses rekonsiliasi memang kini telah mulai dilakukan. Ditandai dengan terbentuknya kepengurusan baru hasil rekonsiliasi. Demikian juga dengan panitia Munaslub yang akan digelar di Bali 15-17 Mei mendatang, juga memasukan semua kader yang ada. Meski begitu, harapan diselenggarakanmua munaslub yang demokratis, tetap dinantikan agar tidak terjadi perpecahan lagi.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Timses Akom Sebut Ada Persekongkolan Jahat Jelang Munaslub
Redaktur : Tim Redaksi