Ajak Kalangan Muda Berpolitik untuk Menginisiasi Perubahan

Senin, 14 Agustus 2017 – 20:46 WIB
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi (berbatik) dalam simposium nasional bertema 'Bangkit Bergerak, Pemuda Indonesia Majukan Bangsa' yang digelar Taruna Merah Putih di Jakarta, Senin (14/8). Foto: YSA/RMOL

jpnn.com, JAKARTA - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengajak kalangan muda untuk menginisiasi perubahan demi menjadikan Indonesia lebih baik. Menurutnya, sepanjang ada keinginan kuat maka kalangan muda pasti mampu menjadi inisiator perubahan.

Hendrar menyatakan hal itu dalam simposium nasional bertema Bangkit Bergerak, Pemuda Indonesia Majukan Bangsa yang digelar Taruna Merah Putih (TMP) di Jakarta, Senin (14/8). “Sepanjang anak muda memiliki kemauan yang kuat dan sungguh-sungguh pasti ada jalan untuk melakukan perubahan,” ujar politikus PDIP yang juga ketua DPD TMP Jawa Tengah itu.

BACA JUGA: Infrastruktur Bukan untuk Kemewahan, tapi Demi Daya Saing Nasional

Lebih lanjut Hendrar menceritakan saat dirinya maju dalam kontestasi Pilkada Kota Semarang. Dia mengaku tak punya modal yang besar.

Tapi, dia punya modal sosial karena rajin berkomunikasi dengan berbagai pihak. Akirnya Hendrar terpilih menjadi wali kota Semarang hingga dua periode.

BACA JUGA: Pak Tito Yakin Banget Indonesia Bisa Jadi Negara Superpower

“Saya modal tidak cukup. Tapi selama pelajar hingga sekarang kami menjalin komunikasi dengan semua pihak. Jaringan inilah yang membawa saya menjadi wali kota, ” katanya.

Untuk itu dia berpesan kepada anak muda agar tidak menjauh dari urusan politik. Sebab, melalui politik pula kalangan muda bisa melakukan perubahan.

BACA JUGA: Hasto Puji Konsistensi TMP Mencetak Kader PDIP

“Kita harus memiliki prinsip. Politik harus memiliki visi untuk kemanusiaan dan memperjuangkan kepentingan masyarakat kecil dan menegakkan keadilan bagi semuanya,” jelasnya.

Selain itu, kemauan yang keras juga sangat penting untuk memimpin. Ketika Hendrar mulai menjadi wali kota Semarang, investasi yang masuk kurang dari Rp 1 triliun.

Namun, pada 2016 lalu, investasi yang masuk di ibu kota Provinsi Jawa Tengah itu sudah mencapai Rp 10,5 triliun. Dengan investasi yang masuk makin banyak, maka pendapatan asli daerah (PAD) Kota Semarang pun melonjak.

Dari peningkatan PAD itu pula Hendrar menyediakan program-program untuk menggerakkan perekonomian rakyat. Yakni dengan menerapkan pola gotong royong.

“Melalui gotong royong semarang mampu mendirikan 112 kampung tematik. Hal ini akan dilakukan terus. Target yang telah ditetapkan pemerintah akan mendirikan 700 kampung tematik,” sebutnya.

Untuk membentuk kampung tematik, Pemkot Semarang menyediakan dana stimulan sebesar Rp 200 juta. Selanjutnya, realisasi kampung tematik melalui gotong royong warga.

“Dengan semangat gotong royong dana yang sangat kecil ini mampu mendirikan kampung yang layak huni. Dan Kampung tematik ini pernah menjadi sorotan media asing karena keindahannya,” paparnya di hadapan para pentolan organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP), mahasiswa dan pelajar itu.

Selain itu, dari lonjakan PAD maka Pemkot Semarang bisa mengeluarkan Kartu Semarang Hebat untuk memberikan subsidi kepada masyarakat yang kurang mampu.
Hendrar juga turun langsung ke bawah untuk bersama-sama masyarakat merawat toleransi dan kebinekaan.

“Pernah ada larangan pelaksanaan Cap Go Meh oleh pihak tertentu. Tapi kami berkomunikasi yang baik dengan masyarakat dengan rutin  turun ke seluruh lapisan masyarakat agama kita bisa menyelesaikan ini. Dan Cap Go Meh pun bisa dirayakan,” katanya.(ysa/rmol/jpg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Genjot Pengaderan agar TMP Punya Kader Militan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler