Akan Lebih Elegan jika Pak Jokowi Mau Temui Demonstran

Selasa, 20 Oktober 2020 – 10:57 WIB
Pangi Syarwi Chaniago. Foto: dokumen JPNN.Com/Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Analis politik Pangi Syarwi Chaniago menyarankan agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) mau menemui elemen-elemen yang masih menolak Omnibus Law Cipta Kerja.

Menurut Pangi,  akan lebih elegan jika Presiden Ketujuh RI itu menerima dan berdialog kepompok pedemo yang getol memprotes rancangan undang-undang yang telah disetujui DPR dan pemerintah tersebut.

BACA JUGA: Bocoran MUI: Jokowi Tolak Terbitkan Perppu yang Bisa Membatalkan UU Ciptaker

"Kalau misalnya Presiden Jokowi mau menerima mahasiswa dan perwakilan buruh, tentu jauh lebih berkelas," ucap Pangi saat berbincang dengan jpnn.com, Selasa (20/10).

Direktur eksekutif Voxpol Center Research and Consulting itu menambahkan, pemimpin yang hebat dan negarawan ialah yang mau menemui mahasiswa dan buruh tanpa perwakilan. Hal itu menjadi bukti bahwa pemimpin tidak berjarak dengan rakyatnya.

BACA JUGA: Mahfud MD Endus Skenario Ada Korban di Demo 20 Oktober

"Harus langsung presiden yang terima. Apa susahnya menemui rakyat sendiri, apa susahnya berdiskusi dan mengobrol langsung bersama rakyat?" tutur pengamat yang beken disapa dengan panggilan Ipang ini.

Lebih lanjut Ipang mengatakan, para demonstran yang menggelar demo di depan Istana Negara untuk menolak Omnibus Law Cipta Kerja tentu ingin mendengar secara langsung penjelasan dari Presiden Jokowi selaku kepala pemerintahan dan kepala negara.

BACA JUGA: Setahun Pemerintahan Jokowi, Ada Saran soal Manajemen Komunikasi

Menurut Ipang, kesediaan Presiden Jokowi berdialog langsung dengan massa pedemo yang menolak Omnibus Law Cipta Kerja justru akan menurunkan tensi politik.

"Apa susahnya presiden menjelaskan secara langsung substansi UU Ciptaker ke mereka, minimal bisa menurunkan tensi politik, meminimalisasi hoaks karena infonya A1 langsung dari presiden," ucap Ipang.

Bagaimana bila Presiden Jokowi mengutur menteri-menterinya berdialog dengan pedemo? Ipang mengatakan, memang  para menteri bisa menjelaskan hal-hal teknis di Omnibus Law Cipta Kerja.

Namun, katanya, sebaiknya Presiden Jokowi menyampaikan poin-poin penting dalam UU Ciptaker kepada perwakilan pedemo.

"Itu jauh lebih elegan. Bukan malah menghindar, justru tidak akan menyelesaikan masalah," katanya.

Sebelumnya Istana Kepresidenan bersedia menerima perwakilan pedemo yang menolak Omnibus Law Cipta Kerja. Namun, Presiden Jokowi hanya mengutus salah satu staf khususnya, Aminuddin Maruf menerima perwakilan pedemo.(fat/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler