Akar Radikalisme Sudah Lama Tumbuh di Bima

Selasa, 19 Juli 2011 – 20:20 WIB

JAKARTA — Terungkapnya dugaan kelompok terorisme di Pondok Pesantren (Ponpes) Umar Bin Khattab (UBK) di Bima, Nusa tenggara barat (NTB), semakin membuktikan bahwa bibit radikalisme sudah menyebar ke daerah-daerah terpencilKetua Badan Nasional Penanggulanganan Terorisme (BNPT) , Ansyad Mbai, menyatakan bahwa sudah sejak lama para penggiat radikalisme memanfaatkan jaringan pendidikan untuk merebut simpati pengikut baru.

"Soal merambah (jalur pendidikan) dari dulu sudah begitu

BACA JUGA: Bulan Depan, Pegawai Kejaksaan Terima 7 Bulan Rapelan

Radikalisme merambah di pesantren, perguruan tinggi, sekolah umum ada itu," kata Ansyad di Bareskrim Mabes Polri Jakarta, Selasa (19/7) siang.

Khusus untuk kasus di Bima, Ansyad mengatakan bahwa secara historis bibit radikalisme sudah terdeksi lama di kabupaten di ujung timur NTB itu
Ansyad menyebut jaringan Jamaah Islamiyah (JI) juga telah ada di Bima sejak lama.

Bahkan dalam kasus pengeboman Kedubes Filipina di Jakarta tahun 2000 silam, salah satu pelaku yang bernama Jafar juga berasal dari Bima

BACA JUGA: Transaksi Mencurigakan Nazaruddin Melonjak

"Dari dulu Bima sudah masuk dalam jaringan ini
Kalau anda lihat di situ ada kelompok-kelompok tertentu yang tergabung dalam kelompok teroris mulai dari JI dulu

BACA JUGA: BNPT: Umar Patek Tak Bisa Dijerat UU Terorisme

Kalau anda perhatikan bom di Kedubes PilipinaPelakunya Si Jafar," tambahnya.

Konon, tambah Ansyad, upaya pembunuhan terhadap Presiden Soekarno pada Jakarta Pusat, 30 November 1957 yang kemudian dikenal dengan Peristiwa Cikini, salah satu pelakunya juga orang tua dari Jafar"Dari dulu yang mau membunuh Presiden Soekarno, Peristiwa Cikini yang pakai granat, bapaknya Jafar ituItu artinya jaringan terorisme bukan saja di satu tempat tapi dibanyak tempatDi banyak tempat, di Sulawesi ada, di Bima ada, di Jawa keseluruhan, di Sumatera," tambahnya.

Seperti diketahui, polisi telah menangkap pimpinan dan sejumlah santri di Ponpes Umar bin KhatabPenangkapan itu merupakan tindak lanjut dari ledakan bom rakitan yang menewaskan seorang pengajar di komplkes pondok, pekan laluPolisi juga menyita sejumlah rangkaian yang diduka bagian dari alat pembuat bom dan sejumlah bom rakitan.(zul/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Kebanjiran Informasi Keberadaan Nazaruddin


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler