Akbar Desak Marzuki Dievaluasi

Rabu, 13 Oktober 2010 – 19:20 WIB
JAKARTA - Politisi Partai Hanura, Akbar Faisal, meminta Partai Demokrat mengevaluasi posisi Marzuki Alie sebagai ketua DPR RIAkbar menilai selama setahun kepemimpinan Marzuki menimbulkan banyak persoalan, antara lain pertemuannya dengan calon tunggal Kapolri Komjen (Pol) Timur Pradopo, sebelum dilakukan fit and proper test kepada calon pengganti Jenderal Bambang Hendarso Danuri itu

BACA JUGA: Skenario Aklamasi Pilih Timur



Evaluasi itu dinilai penting karena Demokrat memiliki kursi mayoritas di parlemen dan mendapat jatah pimpinan DPR."Sudah saatnya kepemimpinan Marzuki dievaluasi oleh Partai Demokrat, karena keberadaannya sebagai ketua DPR tergantung putusan Partai Demokrat," kata Akbar, menanggapi mosi tidak percaya kepada pimpinan DPR oleh Komisi III DPR, Rabu (13/10)


Menurut Akbar, DPR adalah lembaga negara yang sangat besar, kompleks, dan membutuhkan seorang figur ketua yang mampu menjalankan fungsi kepemimpinan dengan baik

BACA JUGA: Komisi III DPR: Timur Bersih

Bagi Akbar, sosok  Marzuki sebagai ketua DPR justru tidak membantu posisi dan citra dewan yang dimata publik makin rendah.

Mengenai mosi tidak percaya yang digerakan Komisi III DPR, Akbar yang kini duduk di Komisi II, menilai langkah mosi sudah cukup baik dalam pengertian untuk mengingatkan pihak-pihak yang memiliki kewenangan besar, seperti pimpinan DPR untuk tidak seenaknya melakukan langkah-langkah bertentangan dengan tata tertib (Tatib) DPR


Akbar menyarankan agar mantan Sekjen DPP Partai Demokrat itu meminta maaf secara terbuka kepada publik atas kekeliruan melakukan pertemuan dengan Timur Pradopo

BACA JUGA: Demokrat Siapkan Kader untuk Reshuffle

Pilihan lain, lanjut Akbar, agar Marzuki menyatakan dirinya tidak mampu memimpin DPR dan menyerahkan mandat kepada partainya

“Disinilah relevansi evaluasi Partai Demokrat terhadap kepemimpinan Marzuki Alie,” kata rekan Wiranto di Hanura itu

Blunder Politik


Terpisah, pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI), Maswadi Rauf, mengatakan, selama setahun kepemimpinan Marzuki, banyak blunder politik yang dilakukannyaMisalnya, soal dana aspirasi dan yang terakhir soal pertemuan pimpinan DPR dengan calon Kapolri Timur Pradopo.

“Blunder politik yang dilakukannya ini membuat figur Marzuki Alie, Partai Demokrat dan DPR makin merosotItu resiko yang harus diterima oleh Marzuki,” kata Maswadi.

Menurut dia, blunder-blunder yang dilakukan Marzuki selama menjabat ketua DPR karena ada perbedaan antara pimpinan DPR lainnya dan anggota DPRSebenarnya kuncinya adalah kemampuan komunikasi politik Marzuki untuk merangkul semua anggota DewanMisalnya bermusyawarah, melakukan pertemuan atau dialog dengan para anggota Dewan.(awa/jpnn)


BACA ARTIKEL LAINNYA... Harus Ambil Langkah Diplomatik


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler