JAKARTA - Ketua Fraksi Partai Demokrat (FPD), M Jafar Hafsah, menyatakan bahwa Pemerintah Indonesia wajib melakukan diplomasi politik terhadap penarikan produk Indomie yang dilakukan Pemerintah TaiwanAlasannya, bukan tak mungkin ada persaingan bisnis di balik pelarangan Indomie di Taiwan.
"Itu (diplomasi) wajib
BACA JUGA: Gugatan Pilkada Waropen Ditolak
Semua yang berkaitan dengan masyarakat, perusahaan dan lainnya harus wajib mendapatkan pengawalan dari pemerintahMantan Dirjen Bina Produksi Tanaman Pangan Kementrian Pertanian itu juga mempersoalkan adanya perbedaan standar tentang bahan pengawet yang diterapkan di Indonesia dengan di Taiwan
BACA JUGA: Keluhkan Biaya Pemilu, PDS Desak Penerapan e-Voting
Menurut Jafar, menerapkan aturan zat pengawet bahan makanan 250 miligram per 1 kilogram"Tapi tentunya harus dihitung lagi berapa rasio terhadap zat pengawet itu
BACA JUGA: Peggy Dilamar Jadi Walikota
Ini yang menjadi perhatian kita," katanya.Mengapa penerapan zat pengawet Indonesia dan Taiwan harus berbeda? Jafar Hafsah mengatakan, hal itu memang menjadi kewenangan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)"Standarisasi itu ikut aturan internasional, dan BPOM wajib mempelajari semua produk Indofood, baik yang di ekspor dan untuk pasar dalam negeri," pintanya
Namun Jafar juga tak menampik kemungkinan adanya persaingan bisnisDari sisi konsumen, Indomie produk Indomie memang lebih disukai karena dirasa lebih enak.
Ditambahkan pula, hal yang perlu dipahami adalah adanya penurunan produksi terigu internasional"Kalau kita bicara di Taiwan, ada hubungannya dengan ini, paling tidak bahwa Taiwan kan juga memproduksi mie seperti dan ukurannya memang lebih besar sedikit tapi harganya sepuluh kali lipatKalau dikonversi dalam satuan volume dan juga harga maka harga indomie kita sepertiganya dan juga mungkin Indomie kita lebih enak," tandasnya.(awa/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Harus Fokus Pada Reformasi Internal
Redaktur : Tim Redaksi