jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Airlangga Surabaya, Airlangga Pribadi, menilai kritikan yang dilontarkan Akbar Tanjung terhadap elektabilitas Aburizal Bakrie sebagai calon presiden (capres) dari Partai Golkar bisa berujung pada konflik internal yang keras. Jika hal itu tak terselesaikan secara internal, maka konflik akan semakin terbuka dan semakin mengerucutkan faksi-faksi di Golkar yang bisa bekerjasama menggusur Aburizal dari kursi ketua umum partai beringin itu.
"Kalau problem tersebut tidak segera diselesaikan secara baik dan dibiarkan beralih status menjadi konflik yang lebih terbuka lagi, maka dalam hitungan kekuatan faksi-faksi di internal Golkar akan berakibat fatal bagi karir politik Ical (Aburizal, red)," kata Airlangga kepada JPNN, Kamis (19/9).
BACA JUGA: BNPT Anggap Buku Panduan Gerilya Kota Rangsang Aksi Teror
Menurutnya, pernyataan Akbar agar elektabilitas Ical terus dicermati hingga Oktober atau November tentu sangat masuk akal. "Asumsinya, sangat rasional, buat apa memaksakan diri mengusung capres yang elektabilitasnya masih rendah," imbuhnya.
Airlangga juga mengatakan, dinamika di internal Golkar makin panas karena Ical dan para pendukungnya dari awal sudah menyatakan bahwa tidak akan ada evaluasi atas keputusan Rapimnas 2012 yang mengusung mantan Menko Kesra itu sebagai capres. Di sisi lain, beberapa tokoh penting di Golkar melihat kemungkinan untuk merubah keputusan Rapimnas tetap masih terbuka lebar. "Apalagi elektabilitas Ical tidak kunjung meningkat," ujarnya.
BACA JUGA: Pimpinan DPR Belum Terima Surat Resmi Penunjukan Ruhut
Airlangga menilai keputusan Rapimnas Golkar 2012 yang telah menetapkan Ical sebagai capres, ternyata tidak sejalan dengan perkembangan politik nasional saat ini. "Sebagai kader yang loyalitasnya sudah teruji dan terbukti untuk Golkar, Akbar tentunya tidak mau Golkar kehilangan peluang dalam Pemilu 2014 mendatang," tegas Airlangga.
Karenanya Airlangga menduga peluang Ical digusur dari posisinya sebagai capres Golkar masih sangat terbuka. Sebab, ada faksi-faksi di internal Golkar yang bisa bergandeng tangan melawan Ical.
BACA JUGA: Curiga Chip e-KTP jadi Obyek Mark Up
”Saya memprediksi faksi Ical harus masuk jalur lambat dulu karena faksi Akbar Tandjung akan melintas di jalur cepat bersama barisan Jusuf Kalla (JK) dengan pertimbangan soliditas menyelamatkan Golkar,” imbuh kandidat Doktor pada Asia Research Center, Murdoch University, Australia itu.(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sebut Supervisi KPK terhadap Proyek E-KTP Hanya Akal-akalan
Redaktur : Tim Redaksi