jpnn.com - JAKARTA - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Akbar Tandjung meyakini, struktur kepengurusan DPD Golkar Provinsi Banten tidak akan mampu mendongkrak citra Golkar di wilayah Banten.
"Pengurus DPD Golkar Banten setelah ditinggal almarhum Hikmat Tomet, belum mencerminkan upaya untuk mengeleminir keterpurukan Golkar di Banten saat ini," kata Akbar Tandjung, menjawab pertanyaan wartawan di Jakarta, Senin (6/1).
BACA JUGA: Hindari PPATK, Fahd Diajari Bank Mandiri Bertransaksi
Terlebih, kata Akbar, saat ini Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah ditahan KPK sebagai tersangka kasus korupsi pengadaan alat kesehatan dan suap mantan Ketua MK, Akil Mochtar.
"Mestinya pemilihan Ketua DPD Partai Golkar Banten akhir tahun lalu itu, juga menganggendakan kepemimpinan baru Golkar di Banten dengan cara mencari pimpinan DPD Golkar yang lebih akomodatif dan bisa diterima semua pihak. Ini kesannya status quo tanpa berusaha adanya pencerahan," ujarnya.
BACA JUGA: Hasil Pemeriksaan Saksi Tentukan Pemanggilan Sitok
Pengurus yang ada sekarang menurut Akbar, secara psikologi akan menjadi beban psikologi tersendiri bagi Golkar karena Ketua DPD Golkar Banten, yakni Ratu Tatu Chasanah, merupakan adik dari Ratu Atut Chosiyah. Sementara jabatan Ketua DPD Golkar Banten yang saat ini diisi oleh Ratu Tatu sebelumnya dipegang oleh suami Ratu Atut Chosiyah, Hikmat Tomet.
"Rakyat sudah pintar untuk menganalisis dan menyimpulkan semua fakta yang ada," ujar mantan Ketua Umum Partai Golkar itu.
BACA JUGA: Kapolri Ajak Masyarakat Amankan Tahun Politik
Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) DPD Golkar Banten digelar di kantor DPP Golkar, Jalan Anggrek Nely Murni, Slipi, Jakarta Barat, Jumat (27/12). Hasilnya, Ratu Tatu Chasanah yang juga Wakil Bupati Serang terpilih menjadi Ketua DPD I Partai Golkar Banten. (fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketua KPU Jatim Mengaku Tak Kenal Akil dan Muhtar
Redaktur : Tim Redaksi