Dalam acara yang berlangsung di Hotel Nirwana, Pekalongan itu, Akbar menegaskan kesiapannya maju sebagai cawapres dari Partai Golkar mendampingi capres Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
BACA JUGA: JK Diprediksi Menang di Rapimnasus Golkar
Meski begitu, Akbar menyatakan harus realistis karena kesempatan untuk masuk menjadi cawapres itu mesti diimbangi dengan masuknya dia ke dalam nominasi pada Rapat Pimpinan Nasional Khusus (Rapimnasus) Partai GolkarAkbar menyampaikan keprihatinannya terhadap hasil pemilu yang diraih Golkar
BACA JUGA: Pilih Komposisi Menteri di Perbanyak
Dijelaskan, dengan kondusifnya suasana dan tidak adanya tekanan dari pihak luar, justru perolehan suara dalam pemilu 9 April lalu turunBACA JUGA: Sarwono Apresiasi Sikap Golkar
Karena itu, saya prihatin dan berharap ada evaluasi dari partai atas hasil tersebut.''Menurut dia, perolehan suara tersebut tak sebanding dengan posisi ketua umumnya yang menempati kedudukan wakil presiden''Saat Golkar saya pimpin, tekanan dari luar banyak, antara lain, pembakaran kantor DPD di sejumlah daerahTetapi, (Golkar) masih mampu memperoleh suara 21 persen dan menjadi pemenang pemilu,'' paparnya.
Menurut Akbar, pemilu legislatif 9 April lalu sebenarnya sangat kondusif bagi Golkar untuk meraih dukungan suara tinggi dibandingkan dengan Pemilu 2004Dengan begitu, dia menilai perolehan suara Golkar saat ini tak sesuai dengan target yang sering digembar-gemborkan Jusuf Kalla, yaitu 30 persen''Ini suatu pelajaran bagi pimpinan Golkar agar melakukan perbaikan pada pemilu yang akan datang,'' harapnya(ap8/jpnn/agm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anggota KPU Dianggap Orang Aneh
Redaktur : Tim Redaksi