“Lain kali, DPR mestinya memilih anggota KPU yang normal saja
BACA JUGA: Gagal Yakinkan Demokrat, Golkar Usung Capres Sendiri
Tidak seperti sekarang yang serba aneh,” tegas Sarwono Kusumaatmadja, menjawab pertanyaan pers dalam acara dialog kenegaraan, di press room DPD, Senayan Jakarta, Rabu (22/4).Tudingan Sarwono terhadap prilaku aneh anggota KPU tersebut bermula dari beberapa perandaian yang dibuat KPU jika calon presiden hingga batas waktu yang ditentukan masih terdaftar hanya satu pasang calon.
Dalam diskusi yang sama, anggota Fraksi PKS di DPR Mahfudz Siddiq menilai perandaian yang dibuat KPU jika calon presiden hingga batas waktu yang ditentukan masih terdaftar hanya satu pasang calon lalu diperlukan Perppu atau syarat calon presiden dirubah, merupakan suatu ide yang sangat prematur.
Padahal, lanjutnya, kejadian itu bisa diantisipasi dengan cara merespon seluruh keluhan terhadap peyelenggaraan pemilu
BACA JUGA: Golkar-Demokrat Putus
Tapi karena terlalu cuek terhadap semua permasalahan pemilu, maka wajar terjadi ngambek politik.”Mahfudz Siddiq juga mengungkit kembali soal komitmen Menteri Dalam Negeri yang dahulunya berjanji akan menyelesaikan sistem administrasi kependudukan paling lama pada akhir 2008 lalu
BACA JUGA: Golkar Tolak Didikte, JK Maju Nyapres Menguat
(fas/JPNN)BACA ARTIKEL LAINNYA... Bendung Akbar Tandjung, JK Rapatkan Barisan
Redaktur : Tim Redaksi