AKBP Hendy Didorong Masyarakat Masuk Nominasi Hoegeng Award, Ini Deretan Prestasinya

Senin, 16 Mei 2022 – 23:33 WIB
Dirkrimsus Polda Kaltara AKBP Hendy Febrianto Kurniawan saat membeberkan pengungkapan kasus tambang ilegal yang dijalankan Briptu Hasbudi. Foto : Humas Polda Kaltara.

jpnn.com, TARAKAN - Keberhasilan Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Hendy Febrianto Kurniawan dalam mengungkap kasus pertambangan emas ilegal yang dijalankan Briptu Hasbudi mendapatkan perhatian dari masyarakat Kalimantan Utara (Kaltara).

Bukan tanpa sebab, pasalnya Briptu Hasbudi yang tersohor dengan sebutan crazy rich asal Kota Tarakan itu, selama ini terkesan tidak pernah tersentuh hukum dalam menjalankan gurita bisnis ilegalnya.

BACA JUGA: Bisnis Ilegal Briptu Hasbudi Terbongkar, Yansen Berkata Begini

Polisi Bintara yang sudah melakukan banyak pelanggaran tersebut, akhirnya ditindak secara hukum. Setelah Tim Khusus Gabungan Polda Kaltara mengungkap pertambangan ilegal di kawasan Kecamatan Sekatak, Bulungan.

Sebagaimana diketahui, kasus ini bermula dari Irjen Pol Daniel Aditjaya yang kala itu baru menjabat sebagai Kapolda Kaltara menerima laporan dari Anggota Dewan Komisi III di dalam rapat dengar pendapat (RDP) DPR RI yang berlangsung pada Februari 2022 lalu.

BACA JUGA: Kompolnas: Tindakan Briptu Hasbudi Bentuk Keserakahan!

Laporan yang disampaikan Anggota Dewan saat itu mengenai adanya aktivitas tambang emas ilegal. Pertambangan emas itu disebut sudah berjalan bertahun-tahun, tetapi tidak mendapatkan penindakan dari kepolisian.

Sang jendral bintang dua, segera menyusun fomula untuk pengungkap tambang emas ilegal tersebut. Salah satunya, yakni dengan menempatkan AKBP Hendy F Kurniawan untuk mengisi jabatan Direktur Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Kaltara.

BACA JUGA: Soal Sejumlah Kasus Briptu Hasbudi, Kompolnas Bakal ke Polda Kaltara, Ini Tujuannya

Tidak berselang lama usai melantik AKBP Hendy menjabat sebagai Dirkrimsus Polda Kaltara, Irjen Daniel segera membentuk sebuah tim khusus gabungan guna memulai penyelidikan laporan tambang emas ilegal itu.

Tim Khusus gabungan tersebut, terdiri dari Dirkrimsus Polda Kaltara, Satreskrim Polres Bulungan dan Polres Tarakan. AKBP Hendy yang ditunjuk langsung oleh jendral bintang dua untuk memimpin penyelidikan, berhasil mengungkap tambang emas ilegal tersebut.

"Kamis 21 April 2022, kami mendalami dugaan illegal mining di Desa Sekatak Buji Kecamatan Sekatak, Bulungan. Dari hasil penyelidikan ini, kami temukan benar adanya penambangan emas ilegal," terang Kapolda Kaltara Irjen Pol Daniel Aditjaya dalam pers rilisnya, Senin (9/5/2022) lalu.

Dalam proses penyelidikan dan penyidikan, tim gabungan mendapatkan informasi bahwa lokasi tambang emas ilegal tersebut berada di atas konsesi tambang milik PT BTM. Di sana AKBP Hendy berhasil menangkap lima orang pekerja yang sedang melakukan aktifitas menambang emas.

Dari hasil pemeriksaan, diperoleh fakta pemilik dari tambang emas ilegal tersebut merupakan oknum Polri bernama Briptu Hasbudi. AKBP Hendy kemudian melakukan pengejaran terhadap Briptu Hasbudi yang diduga akan menghilangkan sejumlah barang bukti.

Briptu Hasbudi ditangkap saat hendak melarikan diri melalui penerbangan di Bandara Juwata Tarakan, Rabu (4/5) lalu. Singkatnya, AKBP Hendy juga mengungkap gurita bisnis ilegal lain, yang dijalankan polisi nakal tersebut. Tidak hanya tambang liar saja, Hasbudi juga menjalankan bisnis pakaian bekas dan daging ilegal asal Malaysia.

Karena keberhasilannya mengungkap tindak kejahatan Briptu Hasbudi, masyarakat di Benuanta mengusulkan nama AKBP Hendy agar masuk di dalam nominasi Hoegeng Award tahun 2022. Sebuah ajang apresiasi terhadap Anggota Polri teladan.

"Usulan (nominasi Hoegeng Award) ini tentu di luar ekspektasi sya. Karena setiap diberikan kepercayaan suatu jabatan oleh pimpinan, saya selalu berpikir untuk melaksanakannya sebaik mungkin," ucapnya kepada JPNN.com, Senin (16/5/2022).

Dengan diusulkannya nama dirinya masuk ke dalam nominasi Hoegeng Award, membuat AKBP Hendy semakin bertekad untuk melakukan tindakan nyata atas kehadirannya di tengah masyarakat.

Informasi yang dihimpun JPNN.com, bukan pertama kalinya bagi AKBP Hendy mengungkap kasus-kasus besar. Pria yang lahir pada 16 Februari 1979 itu juga memiliki sederet prestasi lainnya di bidang reserse.

Perwira lulusan dari Akpol 2000 ini, sebelum menjabat sebagai Dirkrimsus di Polda Kaltara, merupakan mantan Wakil Direskrimsus Polda Metro Jaya yang kerap mengungkap kasus-kasus kakap.

AKBP Hendy juga pernah menduduki jabatan Wadireskrimsus Polda Banten. Kemudian dia juga pernah menjabat Kapolres Karawang dan Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Hingga mantan penyidik di KPK.

Perwira dengan dua melati di pundaknya itu juga dikenal dengan gebrakannya menembak mati para pelaku kejahatan jalanan. Sejak saat itu, AKBP Hendy sangat dikenal melalui jargon tembak mati atau tembak kaki.

Salah satu kasus kakap yang diungkap Hendy saat dirinya menjabat sebagai Kasubdir Jatanras Polda Metropolitan Jakarta Raya. Kala itu, telah terjadi perampokan sadis di sebuah rumah mewah di Pulomas, Jakarta Timur tepatnya medio Desember 2016.

Hendy dan rekan-rekannya berhasil menangkap perampok yang sebabkan dua orang meninggal dunia. "Empat pelaku dalam kejadian itu berhasil kami amankan dalam waktu tidak lebih dari 24 jam,” tuturnya.

Terungkapnya kasus perampokan sadis ini, membuat 87 anggota kepolisian menerima penghargaan dari Kapolri, termasuk Hendy. Selang dua tahun kemudian, tepatnya 2018, AKBP Hendy diberi tugas menjabat Kapolres Karawang.

Sejak saat itu, Hendy mulai dikenal dengan jargonnya tembak mati atau tembak kaki. Kisah itu bermula ketika Hendy yang pertama kali bertugas menjabat Kapolres Karawang, menjanjikan hadiah kepada anggotanya uang Rp 5 juta. Syaratnya yakni, harus berhasil menembak kaki penjahat jalanan.

Kemudian hadiah Rp 10 juta bagi anggota polisi yang bisa menembak mati penjahat sadis. Total, ada 16 kali dia menembak mati pelaku kejahatan karena melawan petugas.

"Jadi saat itu memang saya atensikan jajaran, masyarakat butuh polisi yang melindungi dan mengayomi masyarakat. Maka bagi yang melukai masyarakat pilihannya hanya dua tembak kaki atau mati," ungkapnya.

Dalam memberantas penjahat jalanan, Hendy mendorong jajarannya untuk menangani delapan kasus kejahatan setiap harinya. Untuk menggenjot semangat anggotanya, Hendy memberikan hadiah uang tunai sebagai bentuk apresiasi.

Gebrakan Hendy saat menjabat Kapolres Karawang mendapatkan apresiasi besar dari masyarakat. Karena tindak tegas terukurnya, Karawang pernah berada pada status aman dengan tingkat kejahatan jalanan menurun hingga nol persen.

Mantan penyidik KPK itu kembali menjukan prestasinya. AKBP Hendy yang belum genap dua minggu menduduki jabatan Dirkrimsus Polda Kaltara, berhasil mengungkap kasus bisnis ilegal yang dijalankan Briptu Hasbudi.

Hendy mengaku, bahwa satu hari pasca dilantik dirinya menerima arahan dari Kapolda Kaltara guna mengusut kasus ilegal mining di Kecamatan Sekatak, Bulungan. 

"Kapolda menekankan, Kaltara berbatasan langsung dengan Malaysia sehingga potensi pintu masuk penyelundupan barang-barang ilegal tertentu dan narkoba,” tambahnya.

Dirinya pun mempelajari kasus tersebut dan menemukan banyak fakta mengejutkan, di mana sampai pada lingkup Polda Kaltara pun sudah terkontaminasi dengan sangkut-paut pengusaha bisnis ilegal.

"Sehingga data awal saya kerjakan dan analisa sendiri kemudian saya laporkan ke Kapolda dan beliau pun membentuk tim khusus untuk membantu saya mengungkap perkara-perkara besar ini secara maksimal dan senyap,” jelasnya.

Kendati sydah mengungkap kasus besar di Kaltara, Hendy mengaku tidak pernah merasa khawatir dengan posisinya. Menurutnya, sejauh ini tak ada hambatan apapun yang dialaminya. Sebab, mendapatkan dukungan langsung dari Kapolda Kaltara dan tim kerjanya, kasus ini bisa terungkap. 

"Tentu semua ini tidak lepas dari leadership pak Kapolda dan team work yang luar biasa, kebetulan saja, saya yang tampil di depan,” ucapnya. 

"Saya lebih percaya diri dan tidak khawatir untuk mengungkap kasus ini. Bahkan agar masyarakat semua tahu, kami menunjukkan proses pengungkapan perkara ini kepada masyarakat, menjadi transparan. Agar menjadi ‘perang terbuka’ bagi kami dalam menghadapi mafia illegal mining," sambungnya.

Sebagaimana diketahui, Perwira Menengah itu secara resmi akan naik pangkat dari AKBP menjadi Komisaris Besar Polisi pada 1 Juni mendatang. Berikut perjalanan karier AKBP Hendy Febrianto Kurniawan:

- Penyidik Muda Tidak Tetap KPK (2008-2012)

- Kasubdit III/Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya (2016)

- Kapolres Karawang (2017)

- Kanit Subdit I/Indag Dittipideksus Bareskrim Polri (2018)

- Wadireskrimsus Polda Banten (2021)

- Wadireskrimsus Polda Metro Jaya (2021-2022)

- Direskrimsus Polda Kaltara (2022-Sekarang). (mcr14/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Briptu Hasbudi Diduga Terlibat Kasus Pembunuhan, IPW: Harus Diperiksa!


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Arditya Abdul Aziz

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler