AKBP Hendy Ungkap Kesaktian Briptu Hasbudi, 2 Perempuan Terseret

Rabu, 11 Mei 2022 – 07:06 WIB
Sejumlah barang bukti excavator yang disita Ditkrimsus Polda Kaltara dari lokasi tambang emas ilegal milik Briptu Hasbudi yang terletak di Kecamatan Sekatak, Bulungan. Foto : Humas Polda Kaltara.

jpnn.com, TARAKAN - Ditkrimsus Polda Kalimantan Utara (Kaltara) belum selesai menyelidiki perkara bisnis ilegal yang dilakoni oknum polisi Briptu Hasbudi.

Teranyar, penyidik memeriksa Direktur Utama dan Manager Teknik PT Banyu Telaga Mas (BTM).

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Duit Haram Briptu Hasbudi Disebut Mengalir ke Seorang Jenderal, Politikus Gerindra Beraksi Keras

Sebagaimana diketahui, Briptu Hasbudi telah menjalankan bisnis tambang emas ilegal di atas lahan konsesi wilayah izin usaha pertambangan (WIUP) milik PT BTM di Kecamatan Sekatak, Kabupaten Bulungan.

Kedua petinggi PT BTM tersebut dimintai keterangan terkait aktivitas tambang emas ilegal yang digarap Briptu Hasbudi di atas lahan konsesi milik perusahaan mereka.

BACA JUGA: Briptu Hasbudi Ditahan di Sel Polres Bulungan, Begini Kondisinya Sekarang

Pemeriksaan itu berlangsung di ruang penyidikan Ditkrimsus Polda Kaltara, Bulungan, Selasa (10/5).

"Hari ini Selasa, 10 Mei 2022, penyidik kami melakukan pemeriksaan terhadap Karlan A Manessa selaku Dirut PT BTM dan Hidayat selaku Manajer Teknik PT BTM," ucap Direktur Reskrimsus Polda Kaltara AKBP Hendy F Kurniawan melalui aplikasi pesan singkat kepada JPNN.com, Selasa.

BACA JUGA: Konon Duit Briptu Hasbudi Mengalir ke Seorang Jenderal, AKBP Hendy Merespons, Tegas!

Pemeriksaan petinggi PT BTM ini dilakukan lantaran Briptu Hasbudi bukanlah pemilik dari lahan konsesi itu, tetapi dapat menjalankan aktivitas pertambangan emas ilegal selama bertahun-tahun di kawasan tersebut.

"Bukan pemilik resmi lahan tambang di sana, tetapi tersangka menggarap menjalankan bisnis di tempat itu secara ilegal," ucap AKBP Hendy tentang "kesaktian" Briptu Hasbudi.

Dalam menjalankan aksinya, Briptu Hasbudi diketahui hanya menggunakan lahan konsesi milik PT BTM untuk menggarp tambang emas ilegal di atas lokasi tersebut.

Kendati sudah melakukan pemeriksaan, AKBP Hendy masih enggan membeberkan keterangan yang diperoleh dari kedua petinggi PT BTM.

Di tempat terpisah, Satreskrim Polres Tarakan juga melakukan pemanggilan terhadap istri Briptu Hasbudi dan tiga orang lainnya untuk dimintai keterangan.

"Di hari ini juga, sekitar pukul 10.00 WITA bertempat di Polres Tarakan, penyidik Satreskrim turut menjadwalkan pemeriksaan terhadap, istri saudara Hasbudi. Kemudian seorang perempuan bernama Ida sebagai pemilik gudang. Lalu dua pria bernama Yusuf dan Herman," ungkap AKBP Hendy.

Mantan Kapolres Karawang itu masih belum dapat menjelaskan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh penyidik Satreskrim Polres Tarakan terhadap istri Briptu Hasbudi dan ketiga orang tersebut.

"Nanti saya sampaikan, intinya pemeriksaan yang dilakukan ini berkaitan dengan kasus HSB (Briptu Hasbudi)," terangnya.

Disinggung apakah kemungkinan akan turut memanggil sejumlah pejabat yang diduga menerima aliran dana hasil bisnis haram Briptu Hasbudi, AKBP Hendy tidak memberikan jawaban.

Sebagaimana diketahui, Tim Gabungan Khusus yang dibentuk oleh Kapolda Kaltara berhasil membongkar bisnis ilegal yang sudah digeluti Briptu Hasbudi bertahun-tahun.

Oknum anggota Polri yang berdinas di Satuan Polairud Polres Tarakan tersebut ditangkap rekan-rekannya sendiri di Polda Kaltara saat hendak berupaya kabur lewat penerbangan menuju di Bandara Juwata Tarakan, Rabu (4/5) lalu.

Selain bisnis tambang emas liar, Briptu Hasbudi juga menjalankan bisnis ilegal lainnya.

Di antaranya, bisnis penyelundupan ballpres pakaian bekas dan daging ilegal asal Malaysia, serta adanya dugaan peredaran narkoba.

Polisi bintara yang tersohor dengan sebutan Crazy Rich asal Tarakan itu diketahui sudah menjalankan bisnis tambang emas ilegal selama dua tahun. Anehnya, selama itu, Briptu Hasbudi tidak pernah tersentuh hukum.

Penyidik Polda Kaltara menduga ada oknum lain yang ikut terlibat di dalam bisnis ilegal yang dijalankan Briptu Hasbudi.

Terlebih lagi, polisi telah menemukan catatan, adanya uang hasil bisnis ilegal milik Briptu Hasbudi mengalir ke sejumlah pejabat daerah di Kaltara.

Bahkan penyidik Ditkrimsus Polda Kaltara juga sudah menyita sebuah rumah yang masih dalam proses pembangunan. Rumah itu dibangun Briptu Hasbudi untuk pejabat.

Penyidik Polda Kaltara masih menelusuri aliran dana dari Briptu Hasbudi yang disebut mengalir ke sejumlah pihak. Namun, sampai saat ini belum diketahui pasti siapa yang menerima duit haram Briptu Hasbudi.

Di tengah proses penyelidikan mengenai sosok pejabat yang dimaksud. Malah beredar isu di kalangan masyarakat sosok penerima duit itu merupakan seorang jenderal polisi.

Kapolda Kaltara Irjen Daniel Aditjaya langsung merespons isu liar tersebut. Dia menyebut anak buahnya masih bekerja mencari tahu siapa penerima duit dari Briptu Hasbudi.

"Mengenai itu, tergantung dari pengembangan dan hasil penyelidikan. Saat ini yang masih kami lakukan, yakni penyelidikan tindakan awal,” ujar dia kepada wartawan, Selasa (10/5).

Dirreskrimsus Polda Kaltara AKBP Hendy F Kurniawan menambahkan saat ini pihaknya masih melakukan pendalaman.

Perwira menengah Polri ini memastikan siapa saja yang terlibat dalam kasus tersebut akan ditindak, sekalipun sosok itu adalah seorang jenderal.

"Ketika disebut seseorang (penerima uang) itu jenderal, kami harus lakukan langkah verifikasi terlebih dahulu. Kami tidak bisa asumsi begitu saja, karena harus melalui serangkaian proses dan pemeriksaan rekening,” kata dia. (mcr14/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Briptu Hasbudi Diduga Terlibat Penyelundupan Narkoba, Polda Lanjutkan Pencarian BB dengan Cara Ini


Redaktur : Soetomo Samsu
Reporter : Arditya Abdul Aziz

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler