AKBP Mindo Merasa Jadi Korban Konspirasi

Rabu, 03 Agustus 2011 – 05:05 WIB
AKBP Mindo Tampubolon menggendong anak satu-satunya dari pernikahannya dengan Putri Mega Umboh. Foto : Batam Pos/JPNN

JAKARTA - AKBP Mindo Tampubolon menangkis tudingan bahwa dirinya menjadi otak pembunuhan atas istrinya sendiri, Putri Mega UmbohPengacara Hotma Sitompoel yang menjadi penasehat hukum Mindo, justru menuding ada rekayasa untuk menggiring perwira menengah di Polda Kepri itu sebagai pesakitan

BACA JUGA: Pembuatan e-KTP Molor 18 Agustus

Sebab, Mindo jelas tidak mungkin melakukan pembunuhan terhadap istrinya sendiri yang tengah hamil tiga bulan itu.

"Entah apa yang mau dibangun Polri terhadap anggotanya sendiri
Tapi ini kok arahnya jadi konspiratif, ada yang mau mengorbankan sesama korps" kata Hotma di Jakarta, Selasa (2/8) petang.

Selanjutnya pengacara senior itu menuding senior Mindo di Polda Kepri telah bertindak tidak profesional

BACA JUGA: Isteri Gus Dur Minta Umat Beragama Bersatu

Hotma menyebut Direktur Kriminal Umum Polda Kepri, Kombes Wibowo, sengaja menyudutkan Mindo.

Sebab, kata Hotma, penyidik Polda Kepri hanya berpegang pada keterangan Ujang dan Ros
Keduanya tersangka, kata Hotma, jauh-jauh hari sudah mengaku sebagai pelaku penculikan dan pembunuhan.

Namun setelah hampir sebulan disidik, Ujang justru baru mengungkapkan keterlibatan Mindo

BACA JUGA: Telusuri Aliran Dana, Komputer Nazaruddin Diboyong ke KPK

"Bagaimana mungkin penyidik percaya pengakuan penculik dan pembunuh begitu saja tanpa bukti" Yang mencurigai AKBP Mindo itu Kombes Wibowo, Direksrimum Polda Kepri," ucap Hotma.

Beberapa kejanggalan pun disodorkan Hotma untuk membela kliennyaDi antaranya saat Mindo dikonfrontir dengan Ujang dan Rosma di BAreeskrim Polri, Sabtu (30/8) pekan laluSaat konfrontir tersebut, Ujang dan Rosma secara bersamaan dihadapkan dengan Mindo.

Hotman menyebut penyidik tidak memahami psikologis Mindo yang baru kehilangan istri"Tersangka yang sudah mengaku perampok, penculik dan pemunuh itu sama sekali tidak menunjukkan rasa takutAda rekamannya kok di penyidik," paparnya.

Selain itu, sampel darah Mindo juga sempat diambil tanpa Berkas Acara Pemeriksaan (BAP)Padahal saat diambil darahnya, status Mindo adalah diperiksa sebagai saksiPengambilan sampel darah pun tidak dilakukan di Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Polda Kepri, tapi di Laboratorium ProdiaSampel darah itu kemudian disimpan di kulkas di ruangan Kasubdit III Reskrimum Polda Kepri.

"Dari pengambilan sampel yang tidak sesuai prosedur dan penyimpanan yang tak semestinya, sampel darah itu kemungkinan besar dapat disalahgunakan," ulasnya.

Lebih jauh Hotma mengungkapkan bahwa selama menjalani pemeriksaan oleh penyidik Polda Kepri, Mindo mengalami intimidasi dan tekananMisalnya, pemeriksaan dilakukan di tengah malam, tanpa mempertimbangkan perasaan suami yang baru ditinggal istrinya secara tragis.
 
Tudingan lain yang dilontarkan Hotma terkait tidak dilakukannya otopsi terhadap jenazah putri beberapa saat setelah ditemukanHotma mempersoalkan alasan penyidik Polda Kepri yang tidak melakukan otopsi dengan alasan sibuk dan lupa.

Hotma juga membantah jika keluarga Putri keberatan dengan otopsi"Keluarga Putri itu juga keluarga polisi yang tau hukumMenghalangi otopsi itu sama saja menghalangi penyidikan," sebutnya.

Yang lebih membuat hati Mindo kecut, ketika Kombes Wibowo melontarkan kalimat pedasSebab, Kombes Wibowo mengeluarkan kata-kata tak semestinya langsung di hadapan Mindo.

"Kenapa semua orang harus terlihat urusan ini" Padahal ini urusan keluargamu, tapi semua orang repotCapek semua orang karena masalah rumah tangga kamu," kata Hotma menirukan ucapan Kombes Wibowo ke Mindo.

Parahnya lagi, penyidik Polda Kepri juga tidak menjunjung asa praduga tak bersalahPadahal kedua orang tua Putri, Kombes James Umboh dan istrinya, juga tak percaya Mindo menjadi otak pembunuhan"Mindo ini menantu teladanKalau ada Pak James (Mertua Mindo), tentu saya mintya dia bicaraTapi beliau sedang di Lampung untuk acara keluarga," ucap Hotma.

Seperti diketahui, Putri ditemukan terbunuh pada Sabtu (26/6) lalu di sebuah jurang di kawasan Telaga Punggur, BatamAnak mantan Kapoltabes Pekanbaru James Umboh itu tewas saat tengah hamil tiga bulan.

Putri ditemukan tewas dalam mobil Nissan X Trail BP 24 PM milik Mindo dengan empat luka tusukan di bawah payudara dan leher tergorokMayatnya kemudian dimasukkan ke dalam koper dan dibuang ke jurang dekat SMPN 17 Telaga Punggur.

Dalam kasus ini polisi telah menetapkan tersangka antara lain Ros yang tak lain pembantu rumah tangga di rumah MindoTersangka lain adalah Ujang yang tak lain kekasih RosNamun dari pengakuan Ujang, dirinya membunuh Putri karena disuruh oleh Mindo.

Pada Selasa (26/7) pekan lalu, jenazah Putri diotopsi oleh Tim Gabungan Penyidik Forensik Mabes Polri, Polda Kepri, dan Polda LampungOtopsi dilakukan di lokasi tempat Putri dimakamkan di pemakaman TPU Yayasan Budi Luhur, Negeri Sakti, Gedongtataan, Pesawaran, Lampung Selatan.(ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pusat Pangkas Usulan Formasi CPNS


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler