Akhir Pekan untuk Keluarga dan Tuhan

Senin, 26 Desember 2011 – 08:20 WIB
Presiden Direktur Intraco Penta, Petrus Halim, di kantornya kawasan Cilincing Jakarta. Foto: RAKA DENNY/JAWAPOS

TIGA tugas itu tidak ringan sebenarnya: memimpin perusahaan, menjadi kepala keluarga, dan membimbing jemaatTetapi, Petrus Halim berhasil menjalankannya dengan baik.

Kuncinya? "Pintar-pintar mengatur waktu dan tenaga," ujar direktur utama PT Intraco Penta Tbk sekaligus pendeta di GBI Hotel Intercontinental, Mid Plaza, Jakarta, tersebut

BACA JUGA: Tiga Hari di RS, Nunun Dikembalikan ke Rutan



Bagi Petrus, dalam menjalani kehidupan, ada tiga hal yang harus dipenuhi secara berimbang
Yaitu, tubuh, jiwa, dan roh

BACA JUGA: Lan Fang, Sastrawan Produktif Itu Berpulang

Tubuh harus dipuaskan dengan makan, minum, dan olahraga yang cukup


Jiwa juga harus mendapat kepuasan dari hubungan harmonis di keluarga, orang tua, dan lingkungan

BACA JUGA: Tarif Mongol Rp 5 Juta Per 8 Menit

"Begitu juga roh yang harus dikasih makan," ungkap pria kelahiran Jakarta, 18 November 1970, itu kepada Jawa Pos belum lama ini.

Petrus bersyukur dengan seringnya pelayanan, makanan untuk roh selalu terpenuhiRoh tersebut, menurut dia, harus dipuaskan dengan memperbanyak ibadah dan dekat dengan Tuhan"Kalau roh itu tidak dikasih makan, manusia tidak akan balance," tegas pria penyandang gelar MBA bidang keuangan dari Boston University, Amerika Serikat, tersebut

Dalam praktiknya, Petrus menyadari, memenuhi kebutuhan roh itu memang tidak semudah memenuhi kebutuhan tubuh dan jiwaPenyebabnya tidak lain adalah padatnya aktivitasnya sebagai seorang profesional dan pimpinan di perusahaan yang bergerak di bidang alat-alat berat

Petrus merupakan penerus perusahaan yang didirikan ayahnya, Halex Halim, ituOtomatis dia punya beban tidak ringan agar warisan orang tuanya tersebut bisa tetap langgeng

Kegiatan di perusahaan memang sangat menyita waktuBerangkat sekitar pukul 06.00 dan rata-rata pulang ke rumah menjelang pukul 22.00Praktis, kata Petrus, pada hari-hari aktif seperti itu baru satu peran yang dia jalankan secara maksimal, yaitu sebagai pimpinan di perusahaan.

Dengan begitu, kepentingan untuk memenuhi perannya sebagai kepala keluarga dan suami terakumulasi di akhir pekan"Sabtu dan Minggu itu full buat anak-anak," kata ayah Kevin 13; Nadya 10; Nicole, 10; dan Nathan, 9, tersebut.

Di sela-sela waktu untuk keluarga itulah, Petrus mesti pintar-pintar "mencuri" kesempatan untuk menjalankan perannya yang tidak kalah penting, yaitu sebagai pendeta"Jadwal khotbah saya juga cukup padat," kata suami Cheery Prijatna itu.

Untung, lanjut dia, sejauh ini semua kesibukan tersebut bisa dijalankan secara berimbangSemua dijalankan dengan perhitungan dan sebisanya tidak melesetDari aktivitasnya sebagai pelayan Tuhan, Petrus selalu merasa diingatkan untuk memimpin perusahaan dengan contoh perilaku yang baik"Tabiat buruk cepat sekali diambil, tetapi tabiat baik harus dua sampai tiga kali dicontohi baru menangkap," tutur pria yang mengaku dididik orang tuanya untuk selalu hidup dalam tuntunan agama itu.

Tanpa rohani yang kuat, kata Petrus, semuanya akan berantakanAda banyak contoh yang dia dapatkan dari teman-temannya"Dari lemahnya rohani, banyak orang tidak bisa handle kesuksesanDulu ada teman saya yang pintar sekali, tetapi sekarang hidupnya kacau, pinjam uang, terus lari ke AustraliaAda juga yang sukses, lalu lupa diri dan akibatnya turun, nggak pernah naik lagiSaya bersyukur mampu menghadapi kehidupan," ujarnya(gen/c7/ttg)


BACA ARTIKEL LAINNYA... Rela Bakar Piala dan Seragam Karate


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler