PERPISAHAN dengan dua dunia yang membesarkan namanya, karate dan film, itu dilakukan Advent Bangun dilakukan setahun setelah dia dibaptis pada 25 Februari 1999Untuk menegaskan keseriusan, pria yang sejak dibaptis berganti nama menjadi Thomas Bangun itu sampai membakar piala, sertifikat, kliping berita, hingga seragam-seragam karate miliknya.
"Saya seperti terlahir kembali," kata lelaki kelahiran Kabanjahe, Sumatera Utara, 12 Oktober 1952 tersebut
BACA JUGA: PDIP Salahkan Pimpinan Polri
Sejak saat itulah dia fokus menjalani laku sebagai pendeta
BACA JUGA: Kasus Sape, Pemerintah Abaikan Kepentingan Rakyat
Dia menempati rumah dua lantai yang berdiri di atas lahan 1.000 meter persegiBACA JUGA: Polisi Dituding Tak Paham Etika Hukum
"Ini nazar sayaKalau rumah jadi, saya mau bangun rumah ibadah," katanya.Visi untuk menjadi pelayan Tuhan itu tidak datang dengan tiba-tibaSemua berawal pada 1980an ketika dia berada dalam puncak karir, baik sebagai karateka maupun bintang film laga
Saat itu, tiap kali shooting, setiap anggota kru selalu membutuhkan orang lainShooting bisa batal atau molor hanya gara-gara salah satu kru absenBahkan, pengambilan gambar bisa batal jika tokoh figuran yang kadung di-shoot tidak hadir.
Dari situ, lelaki yang membintangi lebih dari 60 film layar lebar itu berpikir bahwa sejatinya tidak ada orang yang bisa hidup sendiriPadahal selama ini, lelaki yang kini berusia 59 tahun itu sangat egoisDia tidak pernah memikirkan orang lain
Bagi dia, hidup hanyalah berlatih karate dan bermain filmKetika itu, Advent memang menganggap karate adalah hidupnyaSaat masih tinggal di Tanjung Priok bersama salah satu kakaknya, dia kabur dari rumah hanya gara-gara dilarang menekuni karate
Bungsu dari delapan bersaudara itu lantas tinggal di asrama tak jauh dari rumah agar bisa berlatih karate secara intensif"Pagi, latihan memukul seribu kali, siang seribu kali, sore seribu kaliBegitu terus hidup sayaPernah, saya berjalan kaki dari Bogor ke Tanjung PriokBerangkat sore di Bogor, pagi sampai Tanjung Priok," kata lelaki bernama komplit Thomas Advent Perangin-angin Bangun itu.
Perjuangan kerasnya itu memang membuahkan banyak prestasiJuga, membukakan jalannya ke dunia layar lebarSelama dua dekade sejak 1970an, bersama Barry Prima-yang kerap menjadi lawannya di film-merupakan bintang film laga papan atas di tanah airDi antara film-film yang pernah dibintanginya adalah Krakatau (1977), Golok Setan (1983), Carok (1985), Petualangan Cinta Nyi Blorong (1986), dan Ekspedisi Harta Karun (1990)
Thomas alias Advent hampir selalu menjadi tokoh antagonis di tiap film yang dibintangiSayangnya, karakter jahat di layar lebar itu kerap terbawa ke dunia nyatauntutnya, rumah tangga Advent pun sempat oleng gara-gara dia kerap bersitegang dengan istrinya, Lois RA SinulinggaTuhan terasa begitu jauh dari hidupnya saat itu.
Bahkan, dia pernah marah kepada Lois karena istrinya itu dinilainya terlalu sering ke gerejaLois jelas sedih memiliki suami temperamental seperti ituPerempuan berambut panjang itu pun tak henti-hentinya mendoakan agar Advent berubahTuhan mendengar doanya
"Sampailah kepada saya surat Roma 14 ayat 8 dan 9"Aku hidup untuk Tuhan, mati untuk Tuhan, hidup dan matiku untuk Tuhan, aku milik Tuhan." Selama ini, saya selalu berpikir, aku hidup untuk karateBerarti aku milik karateSejak saat itu saya ingin berubah," katanya
Advent tak secara otomatis menjadi pendetaAwalnya, dia menjadi koordinator di Gereja Tiberias Indonesia di Cawang Kencana, Jakarta Timur pada 2000Sampai suatu ketika ketika salah seorang pendeta absen
Dia pun lantas diminta menggantikanTernyata bisaSejak saat itulah dia membekali diri dengan berbagai bimbingan"Saya selalu mendengar khutbah dengan baikOrang yang mendengar khutbah, pasti bisa berkhutbahWalau saya nggak ada title teologi," katanya lantas tersenyum(aga/ttg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kejagung Amankan Aset Negara Rp 34 Triliun
Redaktur : Tim Redaksi