JAKARTA - Nunun Nurbaeti tidak bisa berlama-lama menikmati kasur nyaman RS Abdi WaluyoSore kemarin (25/12), tersangka kasus suap cek perjalanan pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (DGS BI) itu diboyong kembali ke Rutan Wanita Klas I Pondok Bambu untuk melanjutkan masa tahanannya.
Informasi yang dihimpun Jawa Pos menyebutkan, Nunun dikeluarkan oleh beberapa penyidik KPK dari RS
BACA JUGA: Lan Fang, Sastrawan Produktif Itu Berpulang
Dia dijemput sekitar pukul16.00BACA JUGA: Tarif Mongol Rp 5 Juta Per 8 Menit
"Dia berjalan seperti biasa, tidak pakai kursi roda atau dipapah kayak orang sakit parahBACA JUGA: Rela Bakar Piala dan Seragam Karate
Tapi dia diam saja," kata seorang petugas RS kemarinBegitu keluar dari rumah sakit yang terletak di Jalan Cokroaminoto itu, istri mantan Wakapolri Adang Daradjatun tersebut langsung dimasukkan ke dalam mobil KPK, Isuzu Panther B 1220 SQODan seperti yang diduga, mobil itu pun langsung tancap gas meninggalkan kerumunan wartawan yang ingin mengabadikan momen tersebut
Seorang sumber di KPK mengatakan, pembantaran Nunun ke RS Abdi Waluyo itu sangat mengejutkan para pimpinan KPK, terutama Ketua KPK Abraham Samad"Pimpinan marah besar begitu tahu Nunun dibantarkan penyidikSetalah mengetahui bahwa Nunun tidak sakit parah, pimpinan memutuskan untuk mengembalikan Nunun ke rutan," katanya
Menurutnya, pimpinan KPK akan meminta pertanggungjawaban para penyidik yang sudah mengeluarkan izin pembantaran tanpa sepengetahuan pimpinanSaat ditanya apakah ada penyidik yang pro dengan keluarga Nunun, mengingat penyidik KPK merupakan penyidik kepolisian yang memungkinkan masih menjalin kedekatan dengan Adang, sumber tersebut hanya menjawab singkat"Pokoknya ini masih panjangMasih ada runtutannya dari (penangkapan Nunun, Red) Thailand," imbuhnya
Memang, Jumat lalu Ketua KPK Abraham Samad begitu berang saat mengetahui Nunun dibantarkanApalagi yang membantarkan adalah para penyidik dan dia sendiri belum pernah mendengar adanya permohonan resmi tentang pembantaran itu
Tak hanya itu, Abraham bahkan berani menyebut bahwa penyidik yang mengeluarkan Nunun dari Rutan Pondok Bambu adalah salah"Saya tidak pernah mengeluarkan pembantaran ke tahanan KPK kecuali yang bersangkutan sudah sekarat," katanya dengan nada lantang
Sementara itu, Wamenkum HAM Denny Indrayana mengakui bahwa Nunun sudah dikeluarkan dari RS Abdi Waluyo dan dikembalikan ke Rutan Pondok Bambu"Menurut laporan yang saya terima dari karutan (Pondok Bambu), yang bersangkutan sudah tiba di Rutan pada pukul 17.30," kata Denny.
Seperti diketahui, selama dirawat di RS Abdi Waluyo, Nunun menempati salah satu ruangan VIP yakni ruangan K 204Kamar tersebut merupakan salah satu kamar terbaikSelain berukuran lebar, dalam kamar tersebut terdapat beberapa fasilitas yang membuat nyaman para pasien dan keluarga yang menungguMisalnya AC, televisi berukuran 21 inch, lemari es, sofa khusus untuk tamu, kamar mandi dalam, dan lain sebagainyaSehari tarifnya Rp 1,5 juta
Nah, dengan dikembalikannya Nunun ke Rutan Pondok Bambu, penggemar tas mewah Hermes itu akan kembali menempati ruangan sempit berukuran 5,4 x 4 meter yang diisi sekitar 33 tahanan(kuh/nw)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PDIP Salahkan Pimpinan Polri
Redaktur : Tim Redaksi