jpnn.com, JAKARTA - Beras adalah pangan pokok utama di Indonesia, sehingga keberadaannya sangat penting, baik dari sisi ekonomi maupun sosial.
Terjadinya fluktuasi harga beras akan berdampak langsung terhadap kesejahteraan petani dan masyarakat.
BACA JUGA: Mentan Amran Sulaiman Sanjung Wali Kota Makassar
Menjelang pergantian tahun 2017, stok dan harga beras di provinsi Yogyakarta cukup dan harga stabil.
Hal ini bisa dilihat dari data ketersediaan beras mencapai 563 ribu ton, dan jika kebutuhan konsumsi rumah tangga mencapai 352 ribu ton dengan konsumsi 93 kg/kapita/tahun, maka diperoleh surplus sebanyak 156 ribu ton.
BACA JUGA: Cerita Mentan Pecat 2 Pegawainya yang Peras Jenderal
Sedangkan data harga pangan di pasar Beringharjo minggu ini adalah beras medium Rp. 9.400/kg, daging sapi Rp. 115.000/kg, daging ayam Rp. 33.000/kg, telur ayam Rp. 24.500/kg, cabe merah keriting dan besar Rp. 38.000 kg, dan bawang merah Rl. 17.000/kg dan bawang putih Rp. 20.000,-kg dan gula pasir Rp. 11.400,-/kg.
"Dari pemantauan yang kita lakukan pagi ini, stok cukup dan harga pangan aman terkendali," kata Kepala Pusat Distribusi dan Kerawanan Pangan, Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Riwantoro saat meninjau pasar Beringharjo, Yogyakarta, Jumat (29/12).
BACA JUGA: Gabah Melimpah, Petani Semringah
"Beberapa harga pangan, memasuki tahun 2018, stok akan bertambah karena panen dimana-mana, harga tentu akan lebih stabil, bahkan cenderung turun," tambah Riwantoro.
Dari transaksi perdagangan di pasar Beringharjo, menurut Sumarno, Lurah Pasar, permintaan konsumen terhadap bahan pangan mengalami sedikit lonjakan beberapa minggu lalu.
Namun, saat ini sudah mulai stabil seperti biasa.
"Kalau satu dua minggu lalu harga agak sedikit bergerak naik, karena ada kenaikan permintaan beberapa bahan pangan seperti beras, daging ayam, telur dan cabe," kata Sumarno.
"Namun, saat ini sudah mulai stabil dan biasa lagi. Apalagi nanti saat panen pada pebruari - Maret" tambahnya.
Sementara itu, menurut Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Provinsi Yogyakarta Arofah Noor Indriani, khusus mengenai beras, pihaknya mampu mencukupi dari daerah sendiri.
"Bahkan setiap tahunnya mengalami surplus. Kalau masalah harga pangan, rekatif stabil dan terkendali, karena kami selalu melakukan pemantauan dengan instansi terkait," pungkas Arofah. (adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Disadap KPK, Menteri Amran Setop Main dengan yang Muda-muda
Redaktur & Reporter : Natalia