jpnn.com, MAKASSAR - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menceritakan kisahnya bagaimana membersihkan oknum tak bertanggung jawab dari instansinya.
Mulai dari memberantas mafia pangan sampai praktek pungli di lingkungan Kementan.
BACA JUGA: Gabah Melimpah, Petani Semringah
Amran mengaku, belakangan ini baru memecat dua oknum pegawainya yang terbukti menyalahgunakan wewenang. Namun, yang membuat Amran lebih malu, satu di antara pegawai itu mengaku sebagai keponakan untuk memeras seorang jenderal bintang satu.
"Dia itu jual nama saya. Yang diambil uangnya bintang dua sebanyak Rp 350 juta. Dia ngakunya keponakan saya," kata Amran saat bercerita di hadapan Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto beserta bawahannya di Kantor Pemkot Makassar, Jumat (29/12).
BACA JUGA: Disadap KPK, Menteri Amran Setop Main dengan yang Muda-muda
Sayangnya, Amran tidak menyebut siapa jenderal bintang dua yang ditipu oleh anak buahnya itu. Namun, dia menyebutkan, aksi jual nama oleh oknum pegawai Kementan itu telah mencoreng citra positif yang sudah dibangunnya.
"Itu baru saya pecat. Langsung saya pecat. Kemudian yang membuat saya malu, dua pegawai itu berasal dari Sulsel, sekampung kita," kata Amran di hadapan jajaran pegawai Pemkot Makassar.
BACA JUGA: Mentan: Ini Sejarah Pertama Setelah Soeharto
Di samping itu, Amran mengatakan, dirinya memang fokus membersihkan Kementan serta sektor pertanian dari praktek pungli dan korupsi. Amran sendiri mengklaim, tidak pernah mengantongi uang korupsi.
"Seribu rupiah pun tidak pernah uang korupsi masuk ke kantong saya. Kalau ada, saya mundur. Saya tidak mau permalukan saudaraku di Makassar," tegas Amran. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jelang Tahun Baru, Pasokan dan Harga Pangan di Manado Aman
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga