Ketatnya pertarungan semifinal kedua ini antara lain dapat dilihat dari alur serangan yang silih berganti antara kedua tim, yang pada pertandingan itu sama-sama mengembangkan permainan menyerang yang terbuka
BACA JUGA: AS ke Final, Brasil Bersiap
Bahkan bagi Brasil sendiri, tanda-tanda kemenangan sama sekali belum terlihat hingga memasuki menit-menit akhir pertandinganTepatnya pada menit ke-88, usai Ramires terkena pelanggaran, persis di ujung kotak penalti Afsel, tendangan bebas pun dihadiahkan oleh wasit Massimo Busacca kepada anak-anak Selecao - julukan Brasil
BACA JUGA: Kritik Rekannya, Buffon Harapkan Regenerasi Italia
Seperti sudah diperkirakan, Alves lah yang mendapat kehormatan mengambil tendangan tersebutTim Bafana-bafana Afsel sendiri sebenarnya bisa mengimbangi permainan Brasil dengan baik, bahkan kerap mengancam pertahanan Selecao di sepanjang pertandingan
BACA JUGA: Formula 1 Diambang Perpecahan
Aksi-aksi kerjasama serangan yang mengalir cepat, atau kadang juga upaya solo dan tendangan keras, beberapa kali sempat membuat galau Dunga dan meresahkan timnyaSementara, dukungan penuh suporter turut menyemangati penampilan impresif tak kenal lelah dari Siboniso Gaxa, Tsepo Masilela, Siphiwe Tshabalala, serta Steven Pienaar (yang justru terpilih sebagai Man of The Match, Red) dan kawan-kawan."Ini benar-benar pertandingan sulitKami tak bisa menyerang dari tengah dan tak bisa merubah posisi bola dari sisi ke sisi seperti yang biasa kami lakukan," komentar Dunga tentang lawannya, seusai pertandingan, seperti dikutip USAtoday.com, sembari kemudian dibenarkan pula oleh sejumlah pemainnya.
"Tidak ada ruang (gerak) di manapunKe bagian manapun kami bergerak, selalu saja ada pemain mereka mengikuti," ungkap Luis Fabiano pula, yang ditambahkan dengan komentar senada oleh Maicon"Mereka bermain 100 persen sempurna secara taktikKami harus tetap bermain dengan sabar hingga saat-saat akhir, dan (kesabaran) itu akhirnya terbayar juga," tuturnya.
Hasil yang tentu saja mengecewakan bagi Afsel, terutama sekali pelatih Joel Santana dan anak-anak asuhnya, apalagi setelah perjuangan yang sedemikian rupa dan harus kebobolan di menit-menit akhirNamun sebaliknya, hasil ini jelas cukup melegakan bagi Brasil, yang kini harus segera bersiap guna menghadapi AS di final, yang bakal berlangsung Minggu (28/6) atau Senin (29/6) dinihari WIBSebuah pertarungan ulang sebenarnya, lantaran kedua tim berasal dari grup yang sama di babak penyisihan pekan lalu, yakni Grup B.
Sekadar catatan, dalam pertemuan sebelumnya pada 18 Juni tersebut, Brasil sukses menekuk AS dengan skor menyolok, 3-0Ketiga gol mereka kala itu, masing-masing dicetak oleh Felipe Melo, Robinho, serta MaiconNamun tentunya, kemenangan itu tidak bisa dijamin akan terulang dengan mudah, apalagi selain memiliki motivasi 'balas dendam', AS sendiri kini tinggal selangkah untuk meraih gelar bergengsi yang mereka idam-idamkan.
Sementara itu, beberapa jam sebelum final nanti, atau Minggu (28/6) sore waktu setempat, Spanyol dan Afsel masih akan bertanding guna merebut posisi ketigaPertandingan yang mestinya tak kalah menarik - meski bagi sebagian orang mungkin sedikit 'kurang greget' - mengingat kedua tim juga sama-sama agresif dan merupakan favorit banyak orang(ito/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Yunus Alamsyah Lawan Lu Yin Asal China
Redaktur : Tim Redaksi