Akhirnya, Gelar Tanggap Darurat

Rabu, 09 September 2009 – 08:50 WIB
ONES PAHABOL. Setelah sempat mengelak adanya bencana kelaparan, akhirnya Pemkab Yahukimo menggelar aksi tanggap darurat bencana kelaparan. Nampak Bupati Yahukimo Ones Pahabol ketika sedang meninjau Pemilu Ulang di Yahukimo kemarin. Foto : Daud Sony/cepos
YAHUKIMO- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Yahukimo akhirnya mengakui adanya bencana kelaparan di wilayahnyaMereka mulai bergerak, memberikan bantuan tanggap darurat mengatasi bencana kelaparan akibat gagal panen di sejumlah distrik di Yahukimo.

Bantuan tanggap darurat itu berupa pemberian obat-obatan dan tenaga medis serta bantuan bahan makanan (Bama) ke sejumlah distrik, antara lain, Langda, Saradala, Bomela, Labahak, Suntamon, Anggruk dan beberapa distrik lainnya yang dipandang perlu

BACA JUGA: Pulau Dijual, Keluarga Meradang

"Untuk obat-obatan dan medisnya sudah jalan, Bama sedang kita persiapkan," jelas Bupati Yahukimo Ones Pahabol, SE,MM yang didampingi Sekda Drs
Roby Langkutoy kepada wartawan di ruang kerjanya usai pertemuan kemarin.       
 
Keputusan bantuan tanggap darurat tersebut disepakati dalam rapat pleno, yang melibatkan pihak gereja di ruang kerja Bupati Yahukimo kemarin

BACA JUGA: Tidak Memiliki Dana Rehabilitasi

Langkah ini, merespon kerja tim pemkab ke distrik-distrik yang memastikan kebenaran bencana kelaparan itu
Nampaknya, Pemkab Yahukimo tidak mau berpolemik lagi soal bencana kelaparan ini

BACA JUGA: Terlibat Illegal Logging, Anggota Polisi Dipecat

Mereka menyikapi peristiwa ini dengan sejumlah tindakan positif, dengan menggandeng LSM dan gereja.

Bupati Yahukimo Ones Pahabol mengatakan, tujuan pertemuan itu selain  dimaksudkan untuk bisa mengklarifikasi laporan LSM soal adanya jumlah korban meninggal karena kelaparan, juga untuk menentukan langkah penanganan selanjutnyaNamun sebelum memberikan penjelasan, bupati sedikit menyayangkan pihak Yakpesmi dalam hal ini gereja yang lebih memilih melaporkan masalah itu ke media massa, ketimbang kepada pemerintah Yahukimo sebagai mitra kerja"Meski kami dilangkahi, tapi itu tidak masalah," katanya Bupati
 
Tapi lanjut Bupati yang paling sering ke kampung-kampung  ini, terlepas dari jumlah data korban yang dilaporkan itu, pemerintah dan gereja betul-betul melihat umat dan masyarakat itu sebagai tanggungjawab,  sehingga setiap persoalan yang terjadi di masyarakat, pemerintah berkewajiban dan maksimal  melihat kondisi yang sebenarnya, untuk selanjutnya dilaporkan secara berjenjang ke pemerintah, baik Provinsi Papua maupun pusat.
 
Dalam  pertemuan lengkap itu juga disimpulkan bahwa setelah melihat kondisi masyarakat, maka perlu ada penanganan tanggap darurat bagi mereka.  Soal adanya data angka kematian yang dilaporkan, itu  akan diseleksi penyebabnya.  Pasalnya, kematian  itu bukan disebabkan karena lapar, tetapi gagal panen akibat faktor alam
 
Kondisi alam pegunungan, utamanya Yahukimo yang sulit ini tidak bisa dirubah siapun, termasuk orang-orang di gerejaContohnya, tujuh atau  delapan bulan yang lalu masyarakat menanam ubi jalar pada saat musim hujan, sehingga meski tumbuhnya bagus, daunnya subur, namun hasilnya tidak adaIni semua karena factor ketinggian alamDan kenyataan serupa terjadi pada setiap tahunnya, selalu ada pergantian musim, hujan dan panasKarena itu mereka yang berada di Distrik Langda, Bomela,  Tamboga,Tuntamon, Labahak, dan beberapa tempat lain, kematiannya bukan karena kelaparan, tapi yang terjadi adalah gagal panen karena alam.
 
"Jika ada kelompok-lompok orang yang ngomong pemerintah bikin apa,  tahun 2005 bencana kelaparan, sehingga diberikan bantuan yang sangat lengkap seperti bantuan gudang (lumbung) itu sangat keliru, untuk apaUntuk umbi-umbian tidak mungkin karena masyarakat sudah punya secara sendiri secara manual,'katanya.
  
Dengan adanya gagal panen akibat factor ini,  maka ada dua hal penting dilakukan, memberikan bantuan medis dan obat-obata serta bantuan makan ke beberapa titikGuna mengatasi kekosongan stok makanan tersebut sehingga 8 bulan ke depan masyarat tidak kecolongan lagi
 
Selanjutnya bupati kembali menyampaikan  empat kriteria daerah gunung yang dinyatakan kelaparan"Untuk memastikan itu kita harus berada minimal 4 hari bersama masyarakatLalu melihat dan ikut merasakan, makan tapi tidak kenyang-kenyang, itu bukti kalau tanda-tanda kelaparan telah adaKedua, di noken atau honai-honai tidak ada persiapan makan, pertanda ada kelaparanMama-mama yang ke kebun pulang minder karena noken mereka kosong.  Pertumbuhan  kesehatan anak-anak termasuk ternak menurun, itu tanda-tanda kelaparan," terangnya.
 
Laporan kondisi termasuk langkah-langkah penanganan ini, lanjutnya, akan dilaporkan hari ini ke Pemerintah Provinsi Papua untuk ikut sama-sama memberikan bantuan tanggap darurat, berupa obat-obatan dan bahan makananDemikian juga untuk pemerintah pusat sebagai langkah awal diharapkan untuk ikut memberikan bantuan obat-obatan dan Bama"Sekarang kita belum bicara infrastruktur di sana, tapi penanganan tanggap darurat dulu,"pungkasnya(don/aj)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pesawat Nomad Jatuh Diduga Akibat Overload


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler