Akhirnya Hanya 28 Jemaah Terbang

Seorang Jemaah Batal, Umroh Tanpa Pembimbing

Kamis, 14 Mei 2009 – 22:18 WIB
BERANGKAT - Jemaah umroh yang merasa cukup lega karena akhirnya diberangkatkan oleh Sakinah Centre, meski harus tanpa pembimbing. Foto: Agus Srimudin/JPNN.
JAKARTA - Setelah sempat "ditelantarkan" selama 17 hari di asrama haji Pondok Gede, Jakarta Timur, akhirnya biro perjalanan umroh Sakinah Centre menerbangkan 28 dari 30 jemaah umroh asal Ogan Ilir, Palembang, serta Muara Enim (Sumsel)Namun ironisnya, seorang jemaah bernama Siti Mariam tak bisa ikut ke tanah suci, lantaran paspornya tak ditandatangani pihak Imigrasi Palembang.

Keberangkatan jemaah dari asrama haji sebelum pukul 07.00 WIB, dengan menggunakan bus menuju bandara internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng

BACA JUGA: Hadi Minta Identitas Resco Diungkap

Mereka langsung menuju ruang tunggu bandara tersibuk di Indonesia itu
"Alhamdulillah, setelah sempat nasib kami tak menentu, akhirnya hari ini kami terbang juga

BACA JUGA: Kerjasama CIDA, KPK tak Pegang Duit

Jadwalnya jam 12.30 WIB menggunakan pesawat Yaman Airlines," ujar H Lutfi, jemaah yang dituakan dalam rombongan itu, kepada JPNN, Kamis (14/5).

Hanya saja, kata pria yang sudah berusia sekitar 55 tahun itu, rombongan mereka yang sudah uzur (usia antara 55-79 tahun, Red) harus berangkat dan beribadah selama sembilan hari di tanah suci tanpa pembimbing
"Kalau dari Jakarta tak naro (ada) pembimbing

BACA JUGA: Cegah Korupsi, KPK Gandeng CIDA

Bu Lusi dan Pak Tutus tidak berangkatTapi kami sudah dijadwal pulang ke tanah air lagi tanggal 14 Juni, setelah ke Mekah dan Madinah," paparnya.

Meski tanpa pembimbing, lanjut Lutfi, sebanyak 28 jemaah sudah pasrah"Kami sudah lillahita'alaKami pasrahkan saja kepada AllahYang penting kami jadi berangkat, karena sudah malu pulang kalau belum ke tanah suciMau telantar juga di tanah suci, ya, tak apo-apo jugoSudah kepalang," imbuhnya.

Hanya saja, terang Lutfi, ada sedikit harapan karena Lusiana (pihak Sakinah Centre, Red) menerangkan bahwa di tanah suci sudah ada orang yang akan membimbing"Katanya sudah ada orang yang akan membimbing kami di sanaYa, kami percaya saja, karena sudah ada dua rombongan yang berangkat sebelum kami kanYo, kalaupun harus terlantar di sana, kami lillahita'ala saja," ungkap Lutfi dengan nada datar.

Ruswani, jemaah wanita yang berusia sekitar 51 tahun mengatakan, rombongan mereka sudah senang karena bisa berangkat"Alhamdulillah, lumayanSaking senangnya, kami dak biso melukiskannyo lagiKami sudah mulai melawanJadi kalaupun terlantar lagi di sana (tanah suci), lillahita'ala saja," ucapnya.

Keberangkatan ke tanah suci itu, kata Ruswani, membuat rencana lainnya yang sempat tertunda dan tak menentu bisa dilanjutkan kembali"Balek dari tanah suci, pacak neruske rencano nikahkan anakKalau kemarin-kemarin itu kan dak jelasYo, dengan jadinya keberangkatan ini, kami minta doanyo baeMudah-mudahan semuanya jadi lancar, cita-cita tercapaiKeluargo di dusun sudah kami kontak galo," ujarnya sedikit cerita.

Lutfi mengatakan, awalnya ada 30 jemaah yang akan berangkat bersama rombongan merekaNamun, seiring dengan terbengkalai mereka hingga 17 hari, akhirnya Ninik, jemaah asal Ogan Ilir, memilih pulang duluan"Anak Bu Ninik, Mareta, juga batalSelain itu, ada masalah dengan seorang jemaah lagi, Bu Siti MariamTernyato paspornyo belum ditandatangani pihak Imigrasi, jadi dio dak pacak melokYo, sekarang kami yang berangkat ini tinggal 28 orangPembimbing dari Sakinah Centre, Bu Lusi dan Pak Tutus juga dak melok," paparnya.

Mareta sendiri mengatakan, dia tak bisa pergi ke tanah suci karena waktunya sudah tak tepat lagiItu lantaran sudah terlalu lama molor"Yo, aku dak jadi berangkatItu alasan teknis bae di kantor, aku harus kerjoWaktunyo dak cocokYo, mungkin belum jodohKalau berangkatnyo waktu itu, insyaallah biso," cetusnya.

Saat dimintai komentarnya kemarin, Lusiana sendiri mengambil sikap mengunci mulutWanita itu tak menggubris pertanyaan wartawan soal molornya keberangkatan dan batalnya Siti MariamNamun, menurut Lutfi, berkas Siti Mariam sedang diurus ulang oleh Sakinah Centre ke Palembang.

Sebelumnya, Lusi menerangkan bahwa mereka tidak menelantarkan jemaah umroh asal Palembang, meski jemaah harus membeli nasi bungkus dengan mengeluarkan uang dari kocek sendiri selama lebih dari dua pekan"Itu pesawatnya cancel sajaSoal kepastian itu hanya milik Allah," elaknya.

Jemaah pengajian Al-Hidayah dari Seribandung, Ogan Ilir dan Muara Enim yang sudah menyetor uang sekitar Rp 13,5-14 juta per orang itu, sebelumnya diterbangkan dari bandara internasional Sultan Mahmud Badarudin II Palembang pada 27 April laluJemaah dijanjikan akan diberangkatkan ke tanah suci pada 30 April, namun janji tertulis itu diingkariMenurut Lutfi, kebohongan berikutnya adalah jemaah tak jadi juga berangkat pada 4 Mei, 10 Mei, dan 11 MeiBarulah pada 14 Mei ini diterbangkan tanpa pembimbing dari tanah air, setelah janji yang kesekian kalinya tak terpenuhi(gus/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Komisi Etik KPK Libatkan Pihak Luar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler