BACA JUGA: Dana Beasiswa Jangan untuk Mabuk !
Sagi, Dandim Mimika, Letkol InfAcara yang digelar di lapangan depan kios panjang, Kwamki Lama, selain dihadiri kepala perang,tokoh masyarakat, juga hadir ratusan warga dari kedua kelompok.Perdamaian untuk kesekian kalinya itu ditandai dengan prosesi adat panah babi
BACA JUGA: DPD Persoalkan RTRW Kalteng
Setelah babi dipastikan mati, kemudian digantung pada seutas tali yang diikat pada dua tiang setinggi empat meter.10 warga dari masing-masin kedua kelompok, selanjutnya berlari kecil mengitari tiang tempat babi digantung.
Hujan deras yang mengguyur Kwamki Lama dan seluruh Kota Timika tidak menyurutkan semangat warga untuk tetap melanjutkan satu demi satu prosesi perdamaian.Sekitar pukul 12.12 WIT, acara kemudian dilanjutkan dengan patah panah yang diwakili waimum (kepala perang) dari kelompok atas, Stev Kulla.
Dalam kesempatan itu, Stev mengharapkan, patah panah yang digelar Jumat kemarin, adalah prosesi perdamaian yang terakhir kalinya
BACA JUGA: Tujuh Desa di Aceh Barat Terancam Lenyap
Namun upaya tersebut belum berhasil membuat kedua kubu sepakat menghentikan perang.(one/jpnn)BACA ARTIKEL LAINNYA... Astaga, Dalam Rahim Wanita ada Paku, Jarum, hingga Gulungan Rambut
Redaktur : Tim Redaksi