BACA JUGA: BATAM: Butuh 359 Guru Agama
Kamis (17/6), Tuti Lisnawati Dalimunthe dibawa ke RSU dr Pirngadi Medan untuk menjalani operasi kecil di Ruangan Poli Obgyn sekitar pukul 12.00 WIB
Sanusi Pilliang SpOg, dokter yang menangani Tuti mengatakan, kasus ini baru pertama kali ditemuinya selama dirinya bertugas
BACA JUGA: MATARAM: Pengadaan Mesin Sewa Capai 75 Persen
"Ini adalah kasus langka yang pernah saya tangani, namun pada dasarnya proses operasi yang dilakukannya adalah sebatas remove seperti mengambil spiral di dalam rahimBACA JUGA: MANOKWARI: Ancam Bentuk MRP Sendiri
Menurutnya, sebelum menjalani operasi, Tuti sempat melakukan ultrasonic graphy (USG), terlebih dahulu, dan saat terdeteksi adanya benda asing di saluran rahimnya tersebut, pihak dokter lalu memtuskan untuk menjalani operasi kecil dalam mengeluarkan sekrup yang berada di saluran rahim Tuti.
Meskipun secara medis kasus yang dialami Tuti sulit untuk dijelaskan, namun dokter mengatakan tidak ditemui adanya indikasi infeksi terhadap luka yang dialami Tuti.
"Sampai saat ini tidak ada efek samping terhadap operasi yang telah dijalaninya, namun tak ada jaminan benda itu sudah tak ada lagi," imbuhnya.
Pasca menjalani USG dan operasi yang memakan waktu berkisar 45 menit, dari saran dokter, Tuti lalu menjalani konseling di ruang konsultasi psikologi di RSUD dr Pirngadi Medan dalam mengembalikan mental pasien yang dianggap tertekan akibat penyakit aneh yang telah tiga bulan dialaminya.
Andi Chandra Mpsi, konsultan klinis RSUD dr Pirngadi yang menangani Tuti mengatakan, kasus yang dialami Tuti adalah kasus yang sangat jarang ditemui karena sudah bercampur dengan mistikUntuk penanganan kasus tersebut, konsultan menyarankan tiga jenis therapy untuk Tuti dalam upaya mengurangi stres dan ketakutan yang berlebih dalam memberikan kesegaran terhadap diri Tuti.
Ketiga therapy yang dimaksudkan Andi adalah, therapy bunga atau disarankan mandi bunga sebagai sugesti agar pasien tidak membayangkan lagi perihal santet yang telah menghantuinyaSedangkan therapy kedua yang harus dijalaninya adalah terapi agama, yaitu dituntut untuk selalu berdoa sesuai dengan agama yang dianutnyaKetiga adalah therapy emosional freedom teknik, adalah sebuah teknik yang efektif untuk meredakan stres, mengingat sejauh ini Andi menganggap, Tuti sudah pada tingkatan stres berat atau pada tingkatan depresi ringan.
Mengenai asal muasal kasus aneh yang dialami Tuti, Andi menceritakan ulang awal kisah yang dialami TutiMenurutnya tiga bulan lalu, Marasaman Harahap (38) suaminya, mendapatkan promosi sebagai mandor di PTPN III tempat dirinya bekerja.
Namun tiga hari setelah pengangkatan tersebut, Tuti menemukan sepucuk surat di WC, yang berisikan ancaman yang bertuliskan "pilih pekerjaan atau anak"
"Beberapa hari setelah mendapatkan ancaman tersebut, dirinya (Tuti) sering mengalami sakit perut, bahkan anak pertamanya yang berusia 11 tahun juga sempat mengalami lumpuh setelah bebrapa hari mendapatkan surat tersebut," ujar Andi menerangkan.
Andi melanjutkan, setelah mencoba memeriksakan penyakit di bagian perutnya, dokter tak menemukan penyebab penyakit yang dialaminyaSehingga Tuti memutuskan untuk mengobati hal tersebut ke paranormal yang tak jauh dari tempat tinggalnyaPertama kali pengobatannya di paranormal, ditemukan dua buah jarum dari saluran rahimnyaDan hal ini terus berlanjut hingga dirinya telah tiga kali berganti paranormal untuk mengobati penyakit anehnya.
Namun, kesembuhan tak kunjung datang, bahkan semakin banyak temuan benda asing dari saluran rahimnya, selain paku berukuran tiga inci, Tuti juga pernah mengeluarkan kawat dari bagian payudaranya.
Bahkan selain paranormal, dirinya juga pernah melakukan operasi di Puskesmas Gunung Tua, PalutaDalam operasi tersebut ditemukan paku, permen karet, dan silet dari saluran rahimnyaDengan kondisi ini pastinya seseorang akan mengalami stres tingkatan tinggiSehingga sangat penting baginya untuk tidak lagi kembali ke rumahnya dalam sementara waktu agar dirinya bisa terjauh dari kejadian yang sama.
"Untuk itu, kita sarankan kepada Tuti untuk kembali lagi kemari minggu depan untuk melihat perkembangannya setelah mencoba menjalani therapy yang kita sarankan, dan dirinya juga diminta untuk tidak kembali dalam beberapa waktu ke rumahnya agar therapy yang dijalaninya bisa berjalan efektif," terang Andi.
Tongku Poliaman, orangtua Tuti Lisnawati menceritakan, putrinya tersebut merasakan sakit yang sangat perih di bagian perutnya sekitar sebulan laluSaat itu Tuti tinggal bersama suaminya di salah satu perkebunan di daerah Labuhan Batu.
“Sebenarnya sakitnya si Tuti terjadi sekitar dua bulanTapi satu bulan lalu yang paling parahSakit yang dideritanya sangat aneh dan tak dikenal oleh kesehatan,” kata Tongku.
Diutarakan Tongku, karena Tuti sakit, dirinya menjemputnya di tempat suaminya bekerja di Labuhan Batu untuk dibawa berobat dan dirawat inap di RSUD Labuhan Batu“Saat dioperasi dirahimnya ditemukan pisau silet, kaca, paku, jarum, duri sawit, gulungan rambutTapi kondisi Tuti tak juga sembuhKita kembali merujuknya ke Puskesmas Gunung TuaSekitar seminggu yang lalu hasilnya benda itu juga didapatkanSaat ini jumlah benda yang keluar dari rahim Tuti sekitar 50-an,” bebernya.
Ditambahkan Tongku, setelah pihak keluarga membawa Tuti berobat ke berbagai tempat, kondisi Tuti tidak berubahIbu rumah tangga ini masih sakit-sakitan
“Menurut orang pintar yang kami temui, Tuti disantet seseorang yang tak suka dengan suaminya, disebabkan perebutan jabatan dalam perusahaan tempat suaminya bekerja di daerah Labuhan BatuKami sudah membawanya berobat ke berbagai tempat, tapi toh hasilnya begitu-begitu saja,” pungkasnya. (Kesuma Ramadhan/fuz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... SBY Resmi Copot Ismeth Abdullah
Redaktur : Tim Redaksi