'Akhirnya, Usaha Kami Didukung Tahun Ini'

Senin, 22 Februari 2016 – 17:27 WIB
ILUSTRASI. FOTO: Friederich Batari/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA – Chief Change Officer Greeneration Indonesia Mohammad Bijaksana Junerosano sangat mengapresiasi kebijakan pemerintah untuk mendukung Indonesia dalam pengurangan limbah sampah plastik.

“Akhirnya, usaha kami para komunitas, pegiat, dan masyarakat didukung pada tahun ini,” ujar Mohammad Bijaksana dengan semangat seperti dilansir Harian Jawa Pos, Senin (22/2).

BACA JUGA: MENGEJUTKAN: KemenPAN-RB Disebut Tidak Mengajukan Anggaran Pengangkatan Honorer K2

Hal senada dilontarkan Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi. Menurut dia, nominal Rp 200 per bungkus, sepertinya, belum akan mendorong konsumen untuk tidak menggunakan kantong plastik.

Oleh karena itu, Tulus meminta pemerintah dalam hal ini KLHK untuk mengevaluasi secara rutin kebijakan tersebut. Dia menyarankan evaluasi dilaksanakan setiap tiga bulan sekali.

BACA JUGA: Bang Ruhut: Terima Kasih Tuhan, Terima Kasih Pak Jokowi

”Sehingga penerapan plastik berbayar benar-benar bisa menjadi disinsentif bagi konsumen. Tapi, tentu tetap memperhatikan aspek daya beli konsumen ya,” tutur Tulus.

Di sisi lain, Tulus mendesak pemerintah untuk bersikap adil dan balance kepada produsen. Dia meminta produsen turut diberi disinsentif agar tidak rakus dengan konsumsi plastik saat berproduksi.

BACA JUGA: DPD: Distribusi ASN di Daerah Harus Proporsional

Selain itu, mereka diwajibkan menarik dan mengumpulkan bekas kemasan plastik di pasaran yang jelas-jelas merusak lingkungan.

”Produsen juga wajib membuat kemasan dan bungkus plastik yang mudah diurai oleh lingkungan dan bisa digunakan ulang. Sehingga pengurangan plastik ini bisa lebih terasa hasilnya,’’ ungkapnya.

Sementara itu, gerakan HPSN juga disambut di daerah. Sidoarjo me-launching program Sidoarjo Zero Waste di gedung serbaguna GOR Delta, tadi malam (21/2). Lewat program tersebut, Sidoarjo meneguhkan diri sebagai kota pertama di Indonesia yang siap bebas dari sampah.

Komitmen itu melibatkan anak muda. Dalam launching tersebut, ribuan anak muda memadati gedung yang digunakan arena basket tersebut. Hadir pula Bupati Saiful Ilah bersama Wakil Bupati Nur Ahmad Syaifuddin.

Bupati Saiful Ilah mengatakan, Sidoarjo Zero Waste adalah program yang sangat bagus. Dia sangat mendukung kegiatan yang baru pertama dilakukan itu. Saatnya anak muda ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. ”Generasi muda harus menjadi pelopor dalam memerangi sampah. Mereka tidak boleh hanya diam ketika melihat lingkungannya kotor,” terang dia.

Selama ini, banyak orang yang hanya bisa mengeluh dan menyalahkan pemerintah. Ketika sampah menumpuk, mereka hanya mengomel. Kerjanya hanya berkeluh kesah. Menurut ayah empat anak itu, budaya tersebut harus diubah. Bukan saatnya lagi warga Sidoarjo hanya mengeluh.

“Terutama anak muda. Mereka harus berada di garda paling depan untuk mengajak masyarakat,” kata dia.

Diberitakan sebelumnya, jika belanja di minimarket, supermarket, dan hypermarket, kini Anda tidak bisa minta kantong plastik (tas kresek) dengan gratis. Mulai kemarin, 21 Februari, pemerintah melaksanakan uji coba wajib bayar Rp 200 per kantong plastik di 22 kota dan 1 provinsi.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menyebutkan, uji coba itu akan berlaku sampai enam bulan dengan evaluasi berkala tiga bulan sekali.

“Jika program ini berhasil, sistem kantong plastik berbayar akan diatur dalam regulasi peraturan menteri,” ujar Siti Nurbaya saat menghadiri acara Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) di kawasan Bundaran HI Jakarta, kemarin.(lus/mia/wir/c6/kim/fri/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menpar Arief Yahya Incar Wisata MICE


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler