Akibat Nekat Berbuat Tak Terpuji Terhadap Istri Polisi

Jumat, 17 Februari 2017 – 02:15 WIB
ILUSTRASI. FOTO: Pixabay.com

jpnn.com - jpnn.com - Aksi kejahatan memang tak pandang bulu. Siapa saja bisa jadi korban.

Tak terkecuali Noni Kumalasari, istri seorang anggota Polres Kutai Kartanegara (Kukar).

BACA JUGA: Saling Gigit dengan Korban, Penjambret Kena Apes, Lihat

Noni dijambret di kawasan Jalan AP Mangkunegara, Tenggarong Seberang, Rabu (8/2) lalu.

Noni yang kala itu sedang mengendarai sepeda motor kehilangan keseimbangan.

BACA JUGA: Kisah Mahasiswi Berani Gagalkan Aksi Penjambretan

Noni pun terjatuh bersama motornya. Dia mengalami patah tulang rusuk.

Siku lengan kiri dan kanannya juga terluka. Termasuk kedua lututnya yang cedera.

BACA JUGA: Sahroni Gegayaan Melawan Polisi, Dorrr... Ambruk

Warga sekitar lokasi kejadian langsung menolong dan melarikan Noni ke RSUD AM Parikesit Tenggarong Seberang.

Noni akhirnya melaporkan kejadian itu kepada petugas Polres Kukar.

“Sejumlah petugas Opsnal Sat Reskrim dikerahkan untuk menyelidiki kasus penjambretan tersebut,” kata Kepala Satuan (Kasat) Reskrim AKP Yuliansyah, Rabu (14/2).

Penyelidikan terus dilakukan Kepala Unit (Kanit) Opsnal Sat Reskrim Polres Kukar Ipda Aksaruddin Adam bersama sejumlah anggotanya.

Setelah berlalu sekitar sepekan, pelaku ditangkap di RT 25 bilangan Jalan Untung Suropati, Sungai Kunjang, Samarinda.

Pelaku bernama Rahman Eko Sucahyo (27), warga Perumahan Handil Kopi, Kelurahan Sambutan, Samarinda.

“Saat kejadian, korban melihat pelaku kabur menggunakan motor Yamaha Vixion berwarna hitam putih ke arah Samarinda. Memang minim saksi, karena aksi penjambretan berlangsung cepat. Makanya petugas kami harus bekerja keras untuk bisa mengungkap kasus ini,” tambah Yuliansyah.

Dari tangan Rahman disita barang bukti berupa sebuah iPhone 6 gold, HP BlackBerry Curve putih, BlackBerry Gemini hitam, serta motor Yamaha Vixion bernopol N 3770 AAD.

Rahman mengaku melakukan aksi pencurian dengan kekerasan tersebut karena tak punya uang membiayai istrinya untuk melahirkan.

“Saya terpaksa menjambret untuk biaya istri melahirkan. Selama ini saya baru sekali itu menjambret. Saya juga tidak tahu lagi bagaimana nasib atau kondisi ibu-ibu yang dijambret. Karena saya langsung kabur ke Samarinda setelah menyambar tas ibu-ibu itu,” ujar Rahman. (idn/nha)


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler