Akil dan Timses Soekarwo Sepakat soal Rp 10 Miliar

Untuk Pelicin Penanganan Sengketa Pilakda Jatim di MK

Kamis, 20 Februari 2014 – 19:17 WIB
Berkas dakwaan perkara Akil Mochtar di dekat meja Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK pada persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kais (20/2). Foto: Ricardo/JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar pernah meminta uang sebesar Rp 10 Miliar untuk pengurusan sengketa Pilkada Jawa Timur yang ditangani oleh MK setahun lalu. Hal ini terungkap dalam berkas dakwaan Akil yang dibacakan Jaksa Penuntut Umum (JPU) di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis, (20/2).

Menurut jaksa penuntut umum (JPU) dari KPK, permintaan itu berawal dari komunikasi antara Akil dengan Ketua DPD I Golkar Jawa Timur Zainuddin Amali, yang juga ketua Tim Pemenangan untuk pasangan Soekarwo dan Syaifullah Yusuf. Komunikasi antara keduanya terjadi pada tanggal 1 Oktober 2013 melalui BlackBerry Messenger (BBM).

BACA JUGA: Akil Terancam Menua di Penjara

"Enggak jelas itu semua, saya batalin ajalah Jatim itu, pusing aja. Suruh mereka siapkan 10 M saja kalau mau selamat. Masak hanya ditawari uang kecil, gak mau saya," tulis Akil kepada Zainuddin Amali dalam pesan BBM yang dibacakan Jaksa Pulung Rinandoro.

 Zainuudi Amali kemudian menjawab pesan Akil tersebut. "Baik bang, besok akan saya komunikasikan dengan tim Jatim, tks,".

BACA JUGA: Pemda Harus Pastikan Honorernya Asli atau Bodong

Komunikasi antara keduanya kembali berlanjut pada tanggal 2 Oktober 2013. Amali mengirimkan pesan singkat kepada mantan Politikus Partai Golkar itu

"Ass bang, Alhamdulilah positif, kapan bisa komunikasi darat? Mohon arahan, tks," tulis Amali masih dengan pesan BBM.

BACA JUGA: MK Tolak Gugatan Buronan Kasus Perkosaan

Kemudian Akil merespon. "Kapan ada waktu? secepatnya.”

Kemudian Amali membalasnya. “Nanti malam saya ke Wican (Widiya Candra, rumah Dinas Akil).” Lalu Akil menjawab; "Eksekusi langsung” dan “oke tunggu kontak dari saya.”

Tak berselang lama, Akil kembali mengirim pesan singkat kepada Amali melalui BBM. "Bisa ketemu saya sekarang di rumah?” tulis Akil. Ia menyebut persoalan Jatim sudah darurat bahkan bisa-bisa pemilukadanya diulang.

Lalu Zainuddin Amali pun membalas pesan Akil. "Baik Bang Segera saya kesana,".

Meski telah terjadi komunikasi panjang antara keduanya, penyerahan uang tersebut tidak jadi dilakukan. Saat itu 2 Oktober 2013 malam Akil ditangkap oleh penyidik KPK lantaran menerima suap terkait pengurusan sengketa Pilkada Gunung Mas.

"Janji uang 10 miliar patut diduga bahwa Janji tersebut untuk mempengaruhi putusan perkara permohonan keberatan hasil pilkada Jawa Timur," kata Jaksa. (flo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PDIP Curiga Penyadap Jokowi Kaki Tangan Penguasa


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler