jpnn.com, JAKARTA - Massa Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari sejumlah kampus berencana menggelar aksi demonstrasi besar-besaran pada Senin, 11 April 2022.
Tuntutan aksi 11 April 2022 antara lain menolak penundaan pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode.
BACA JUGA: Jelang Aksi 11 April 2022, Adian Napitupulu Merasa Sangat Aneh
Rencananya, demo 11 April 2022 itu akan digelar di depan Istana Negara.
Sekjen Persatuan Nasional Aktivis 98 (PENA 98) Adian Napitupulu menilai selama ini isu penundaan pemilu digulirkan oleh sejumlah menteri dan beberapa pimpinan partai politik.
BACA JUGA: Arief Poyuono: Ini Menyangkut Posisi Jokowi, Apakah Sampai 2024 atau Tidak
Adian Napitupulu merasa heran karena para pendengung wacana penundaan pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan Pesiden Jokowi, saat ini diam semua.
"Ke mana para menteri dan ketua partai yang melemparkan wacana itu," tanya Legislator Komisi VII DPR RI itu melalui keterangan persnya, Sabtu (9/4).
BACA JUGA: Tugas JG Menutup Ceceran Darah Bripda Anton, DK Buron, Punya Jabatan
Menurut Adian, sejumlah menteri dan ketum partai tidak berani bertanggung jawab dan membiarkan Jokowi menanggung semua tuntutan mahasiswa.
"Tidak ada satu pun dari pemilik wacana yang berteriak lantang pasang badan berkata, demo kami, jangan Jokowi. Demo ke tempat saya, jangan ke Istana," ujar politikus PDIP itu menanggapi rencana aksi 11 April 2022.
Pria kelahiran 9 Januari 1971 itu menilai belakangan ini sudah mulai muncul suara di media sosial yang mendesak Jokowi mundur.
Adian mengaku sudah bicara dengan sejumlah mahasiswa dari beberapa organisasi soal narasi yang mendesak Jokowi mundur.
Kepada Adian, para aktivis mahasiswa membantah ada narasi menuntut Jokowi mundur.
"Kemudian, tuntutan Jokowi mundur itu tuntutan siapa, dong? Lalu yang membuat poster hoaks itu, siapa, dong?," kata Adian Napitupulu merasa heran. (ast/jpnn)
Redaktur : Soetomo Samsu
Reporter : Aristo Setiawan