jpnn.com -
JAKARTA - Bentrokan antara demonstran Front Pembela Islam (FPI) dengan aparat di depan gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (3/10) siang menyebabkan sejumlah mobi rusak.
BACA JUGA: FPI Rusuh di Depan Gedung DPRD, Gerindra Salahkan Ahok
Salah satunya, Toyota Velfire milik anggota DPRD DKI Muhammad Guntur yang kaca depannya pecah akibat timpukan batu demonstran.
Ditemui usai kericuhan, politisi Partai Hanura itu mengaku akan melaporkan FPI kepada pihak kepolisian. Pasalnya, Guntur menilai aksi anarkis tersebut sudah direncanakan sebelumnya.
BACA JUGA: Kejagung Sita Kondotel Udar di Bali
"Saya pribadi sebagai korban minta pimpinan FPI diringkus. Ini tidak bisa ditolerir, mereka ke sini untuk menyerang," kata Taufik di halaman gedung DPRD, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (3/10).
Kecurigaan ini didasari fakta bahwa massa membawa berbagai macam senjata tajam dan tumpul. Mereka juga menyiapkan kotoran kerbau yang disimpan dalam plastik untuk menimpuki aparat.
BACA JUGA: Demo Tolak Ahok, Belasan Polisi Terluka
Taufik tidak hanya merasa dirugikan secara materiil, tapi juga psikologis. Pasalnya, aksi anarkis FPI tersebut disaksikan langsung anak-anaknya yang kebetulan sedang berkunjung.
"Kebetulan saya sedang bawa anak-anak saya lihat-lihat kantor, mereka jadi ketakutan. Tindakan anarkis ini harus dihilangkan dari Jakarta, bubarin aja lah (FPI)," tegasnya.
Lebih lanjut Taufik mengatakan, aksi anarkis FPI itu sama sekali tidak mencerminkan ajaran Islam. Sebagai sesama anggota ormas Islam, Taufik mengaku malu melihat aksi FPI.
"Saya Ketua Umum Pemuda Tarbiyah Islamiyah. Kalau dihitung banyakan massa saya. Tapi kami gak anarkis, sesuai ajaran Al-Quran. Tunjukan ayat mana yang benarkan tindakan mereka," tutupnya. (dil/jpnn)
jpnn.com -
BACA ARTIKEL LAINNYA... Orator FPI Sempat Ancam Bunuh Ahok
Redaktur : Tim Redaksi