jpnn.com, CIANJUR - Seorang pria tua berinisial D (58) ditangkap polisi dari Polres Cianjur, Jawa Barat setelah melakukan aksi biadab melecehkan bocah di Kecamatan Ciranjang.
Pelaku sebelumnya diamankan warga setelah korbannya, Mawar (9) -nama samaran berteriak minta tolong.
BACA JUGA: Pencabulan Santriwati di Jember, Kiai FM Dituntut Hukuman Penjara Sebegini
Korban pelecehan seksual itu berteriak setelah disekap pelaku di depot air minum miliknya, Minggu (16/7).
Kasat Reskrim Polres Cianjur Iptu Tono Listianto menyebut personel langsung menangkap pelaku yang sempat diamankan warga.
BACA JUGA: HS Tewas Dibacok Secara Sadis, Ini Para Pelakunya
Konon Mawar diakui D sebagai korban ketujuh dari aksi bejat pelaku.
"Kami masih mengembangkan kasusnya karena pelaku hanya mengakui tujuh korban dari belasan korban yang disebutkan pernah menjadi pelampiasan nafsunya," tutur Tono.
BACA JUGA: Pria Pembunuh Anak Kandung di Kediri Ini Sempat Menyiapkan Wasiat dan Potas
Dari belasan korban pelecehan yang disebut-sebut jadi korban D, baru satu orang yang sudah melapor ke polisi.
Oleh karena itu, Iptu Tono meminta orang tua korban lainnya tidak takut atau malu untuk melapor, agar pelaku dapat dijerat dengan hukuman setimpal atas aksi bejat itu.
"Kami akan menjamin kerahasiaan identitas korban, sehingga pihak keluarga yang mendapati anaknya menjadi korban jangan takut atau malu untuk melapor," ujarnya.
Detik-Detik Korban Pelecehan Berteriak
Kasus pencabulan anak itu terungkap berawal dari korban Mawar minta izin kepada orang tuanya untuk membeli jajan ke warung.
Namun, tidak lama setelah itu korban berteriak minta tolong setelah sempat disekap pelaku di bagian belakang depot air isi ulang milik D.
Mendengar teriakan sang anak, ibu korban langsung menuju ke lokasi dan mendapati anaknya dalam kondisi ketakutan sambil menangis.
Ketika ditanya apa yang terjadi, Mawar mengaku takut dengan pelaku yang sudah melakukan pelecehan seksual terhadap dirinya.
"Saya tanya, dia sudah mendapat pelecehan dari pelaku yang sempat meraba tubuh anak saya dan (D) mengeluarkan alat vitalnya," ujar Ibu korban, I (35).
"Anak saya berhasil kabur dan meminta tolong. Atas dukungan warga dan aparat setempat saya melaporkan pelaku ke polisi," lanjutnya.
Setelah melaporkan pelaku ke polisi, pihaknya kedatangan sejumlah keluarga korban lainnya yang mengaku mendapat perlakuan yang sama dengan jumlah lebih dari belasan orang.
"Banyak anak seusia anak saya dan sudah menginjak remaja yang menjadi korban. Saya sudah minta mereka dan keluarganya untuk membuat laporan ke polisi, agar pelaku dijerat dengan hukuman berat," ujar I.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam