Aksi Heroik Petugas Palang Pintu Perlintasan KA Selamatkan Sopir Pikap

Rabu, 20 Mei 2015 – 10:28 WIB

jpnn.com - PAGUYANGAN - Satu unit mobil pikap dengan nopol G 1944 NC, tertabrak KA Fajar Utama jurusan Jakarta-Jogjakarta, di perlintasan KA Desa Pakujati Kecamatan Paguyangan, Selasa (19/5), sekitar pukul 11.00 WIB.

Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut, namun mobil sempat terseret hingga 500 meter dan mengalami kerusakan parah. Informasi yang berhasil dihimpun, mobil yang dikemudikan Sumarno, warga RT 05 RW 04 Dukuh Krajan Desa Pakujati ini, melintas dari arah barat. Sesampainya di perlintasan, beberapa kendaraan bergantian melintasi rel KA di jalan Kabupaten Paguyangan-Kedungoleng tersebut.

BACA JUGA: Hendak Berobat Singgah ke Tempat Hiburan Malam, Pria Tua Itu Meninggal

Namun saat giliran Sumarno melintasi rel KA, tiba-tiba mesin mobil yang dikendarainya mati. Saat itu dia turun dan mencoba mendorong mobilnya menjauhi rel.

"Padahal kereta semakin dekat, beruntung petugas penjaga menarik sopirnya untuk menjauh. Sehingga selamat saat terjadi benturan dengan kereta," kata Waluyo, 34, warga di lokasi kejadian.

BACA JUGA: Kapolres Sebut 7 Pengedar Narkoba yang Ditangkap Bukan Jaringan Internasional

Meski begitu, mobil pikap terserat lokomotif hingga sejauh 500 meter dari lokasi tabrakan. Mobil baru berhenti dengan posisi terbalik setelah terlempar ke pinggir rel KA saat memasuki sebuah tikungan.

"Beruntung sekali sopirnya sempat turun, jika tidak, entah bagaimana nasibnya. Mobil yang disopirinya saja rusak parah setelah terseret lokomatif," imbuh Waluyo.

BACA JUGA: Seorang Bayi Positif Idap HIV

Agus Munta'at, petugas penjaga perlintasan, membenarkan jika pikap mengalami mati mesin saat berada di tengah perlintasan.

"Sedianya saya akan menutup pintu, namun karena terdapat antrean hingga saya beri kesempatan kendaran menghabiskan antrean. Tapi ternyata mobil terakhir malah mogok," terangnya.

Dia mengaku sempat kaget ketika mengetahui sopir mencoba mendorong mobil namun tidak berhasil. Sementara KA Fajar Utama semakin mendekat, untuk itu dia berinisiatif menarik sopir untuk menjauhi kendaraan.

"Jaraknya sudah dekat, sementara mobil tidak kunjung begerak. Akhirnya saya putuskan untuk menarik sopir menjauhi lintasan," kata Agus.

Diakui Agus, pintu perlintasan Pakujti yang berada di bawah naungan Dishubkominfo tersebut menghubungkan jalur nasional Tegal-Purwokerto, dengan Desa Pakujati dan juga Desa Kedungoleng.

Hanya saja peralatan yang digunakan jauh lebih sederhana jika dibandingkan dengan perlintasan yang berada di jalur-jalur utama dan berada di bawah pengawasan langsung PT KAI.

"Di sini selain informasi mengenai perjalan KA yang masih minim, penutupan jalur juga masing mengandalkan pengamatan petugas secara visual dan penutupan pintu secara manual. Kalau sedikit saja terlambat, bisa fatal akibatnya, tidak jarang kami ini juga mendapat hardikan dari pengguna jalan," keluhnya.

Hingga menjelang sore, bangkai mobil masih menjadi perhatian warga masyarakat yang penasaran ingin melihat dari dekat. (pri/adi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sambil Bawa Parang, Pria Ini Tantang Pengunjung Lokalisasi Duel


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler