jpnn.com, LAMPUNG TIMUR - Keberanian Yeti Hesty Warsini, 42, menggagalkan aksi pencurian dengan modus pecah kaca, Jumat (19/1), patut diacungi jempol.
Uang sebesar Rp450 juta yang baru diambil pemborong jagung asal Sekampungudik, Lampung Timur, itu berhasil diselamatkan.
BACA JUGA: Tak Dapat Barang Berharga, Pencuri BAB dalam Ruangan PAUD
Sementara satu orang berinisial P, warga Palembang, Sumatera Selatan, yang diduga pelaku ditangkap polisi. Empat lainnya masih dalam pengejaran tim gabungan Polresta Bandarlampung dan Polsekta Telukbetung Selatan.
Peristiwa itu bermula ketika Yeti mengambil uang sebesar Rp 450 juta di bank di Jalan Laksamana Malahayati, Telukbetung Selatan, sekitar pukul 11.30 WIB. Saat itu, dia mengendarai mobil Honda Brio BE 1302 AX.
BACA JUGA: Pabrik Senpi Rakitan di Lampung Berhasil Dibongkar Polisi
”Saya mengambil uang itu untuk pembayaran jagung. Uang saya masukkan ke tas warna merah dan ditaruh di bawah jok depan sebelah kanan,” kata Yeti di Mapolsekta TbS.
Dari sini, dia bermaksud pulang ke Lampung Timur. Namun ketika melintas di Jalan Yos Sudarso, Kecamatan Bumiwaras, ban mobil yang dikendarainya kempis. Dia pun mencari tempat tambal ban.
BACA JUGA: Bang Sandi Terancam Dipenjara 4 Tahun
”Mobil saya tinggal. Lalu saya lihat ada satu orang di dekat mobil. Separuh badannya masuk ke mobil dan mengambil sesuatu,” ujarnya.
Yeti langsung mengejar dan berteriak minta tolong. Wanita bertubuh tinggi ini berhasil menarik tas berisi uang yang diambil pelaku.
”Tidak jelas berapa orang (pelaku). Tetapi saya tarik-menarik dengan orang yang mengambil tas,” ujarnya.
Tas berhasil direbut dan lelaki yang belakangan diketahui bernama P ditangkap.
Kapolsekta TbS Kompol Listiyono Dwi Nugroho mengatakan, pelaku pecah kaca tersebut berjumlah lima orang. ”Satu berhasil diamankan. Empat masih dalam pengejaran,” kata Listiyono. Pihaknya juga mengamankan barang bukti satu unit motor, paku dan pecahan kunci busi.
Listiyono yang didampingi Kasatreskrim Polresta Bandarlampung Kompol Harto Agung Cahyono melanjutkan, para pelaku berbagi peran. Ada yang bertugas mengamati calon korban saat berada di dalam bank. Lainnya bersiap di luar.
”Saat korban keluar, pelaku memasang paku di ban mobil yang dibawanya,” sebut dia.
Sementara P mengaku dia beraksi bersama empat rekannya. ”Kami punya tugas masing-masing,” kata lelaki yang bertugas sebagai joki ini.
Sebelum beraksi, mereka berkumpul di sebuah tempat di Kecamatan Sukabumi dan merencanakan aksi serta berbagi tugas. ”Kami keluar masuk bank. Kayak tadi siang (kemarin, Red). Salah satu dari kami memantau target,” sebut dia.
Begitu sasaran didapat, rekannya yang berinisial Y memasang paku di ban mobil korban. Lantas, dua orang mengikuti kendaraan.
”Itu tugas saya dan satu teman untuk mengikuti. Begitu korban mencari tempat tambal ban, kami beraksi. Kaca mobil kami pecahkan menggunakan bekas busi,” urainya. (pip/c1/ais)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 14 Santri Jadi Korban Sodomi, KPAI Turun ke Lampung
Redaktur & Reporter : Budi