Seorang pelayan perempuan nekat mengusir seekor biawak berukuran besar yang masuk ke restoran di perkebunan anggur yang sibuk tempatnya bekerja, di Pantai Selatan New South Wales, pada Minggu (19/2/2017).
Sebelum mengejutkan para tamu restoran, Samia Lila -pelayan muda dari Perancis yang bekerja dengan visa liburan sambil bekerja di Australia -memegang ekor reptil besar itu dan menyeretnya keluar.
BACA JUGA: Australia Akui Bukti Umur Dalam Kasus Nelayan RI Ali Yasmin Tidak Kuat
Perkebunan anggur ini dikelilingi oleh hutan dan memiliki restoran populer, tempat di mana Samia sesekali bekerja.
Beberapa hari setelah merayakan ulang tahun ke-25, Samia menemukan dirinya menjadi orang yang pertama kali bertindak ketika seekor biawak berukuran besar dan tampak penasaran yang berasal dari hutan masuk ke dek restoran.
BACA JUGA: Jalan Kaki Lebih Sering Bisa Kurangi Rawat Inap di Rumah Sakit
Samia sedang melayani sejumlah meja ketika seorang pelanggan meraih tangannya dan menunjuk keluar.
"Saya tak percaya itu seekor biawak. Saya pikir itu anjing besar," ujar Samia.
BACA JUGA: Telantarkan 160 Ternak, Pasangan Ini Terancam Dipenjarakan
Biawak itu berjalan-jalan di antara meja dan tamu di luar dan mengarah ke pintu terbuka yang menghubungkan meja dan bar di bagian dalam restoran.
"Biawak itu berusaha masuk ke dalam, [jadi] saya mengambil kursi ini dan menghentikannya," kata Samia.
Dia menghimpit biawak itu di antara kaki meja dan salah satu jendela yang tingginya sampai langit-langit restoran.
"Jadi saya punya waktu untuk berpikir tentang apa yang harus dilakukan, dan kemudian saya mencengkeram ekornya. Ekornya begitu besar, mudah untuk dicengkeram," tutur Samia.
Di saat Samia memegang ekor si biawak dan menyeretnya kembali ke pintu, reptil besar itu mencoba untuk menusukkan cakarnya ke lantai kayu restoran.
Ia menyeret biawak itu ke luar di sepanjang dek di antara meja pengunjung, di saat yang sama si biawak juga berontak.
"Setiap kali ia mencoba untuk menggapai saya, saya mengangkatnya. Ia cukup berat. Saya baru saja menyadari jika saya mengangkatnya, ia tak akan pernah menggapai tangan saya, dan saya hanya fokus pada mulutnya," ujar Samia.
Ia belum pernah melihat seekor biawak-pun sampai empat hari sebelum insiden ini terjadi ketika ia melihat seekor biawak yang ia duga merupakan biawak yang sama dengan yang ia usir, ketika bekerja di kebun anggur.
"Saya suka reptil, saya pikir mereka adalah makhluk yang benar-benar indah dan saya tak ingin menyakitinya," aku perempuan muda ini.
"Reptil biawak ini menarik bagi saya. Saya tak akan pernah melihat hewan seperti ini di Perancis,â ungkap Samia.
"Awalnya saya terkejut, tapi kemudian saya hanya tersenyum. Setelah itu saya sedikit gemetar," imbuhnya.
Bosnya, Glen Butson, mengatakan, ia benar-benar kagum melihat betapa percaya diri dan cepatnya Samia menangani si biawak tersebut.
"Samia takut akan laba-laba. Saya tak pernah tahu kami memiliki begitu banyak laba-laba di kebun anggur. Samia memburu mereka dan bisa melihat seekor laba-laba berkaki panjang dari jarak 40 meter, namun ia tidak takut sama sekali dengan biawak itu," ujarnya. Samia Lila tak pernah melihat biawak sampai 4 hari sebelum ia menemukan biawak di restoran.
ABC South East NSW: Bill Brown Seret biawak seperti gerobak
Pawang reptil lokal, John Hassell, mengatakan, teknik untuk mengusir biawak adalah dengan mencengkeram ekornya, seperti yang dilakukan Samia, tetapi idealnya, naikkan ekornya sampai ke dekat badan, posisi yang meminimalkan kemampuan biawak untuk berputar dan menggigit.
John mengatakan, Samia melakukan hal yang benar dengan mengangkat kaki belakang biawak ini dari lantai kayu.
John menerangkan, teknik yang ia gunakan adalah mengangkat ekor biawak, dekat dengan badan, kaki belakang diangkat dari lantai, dan menyeretnya ke depan "seperti gerobak".
Karena Samia mencengkeram biawak di ujung ekornya, ia melakukan apa yang disebut para pawang reptil sebagai "gerakan berputar", mengayun hewan itu dari sisi ke sisi di saat ia mencoba untuk memutar.
Dr Bryan Fry dari Universitas Queensland mengatakan, biawak memiliki gigi yang sangat tajam dan bergerigi.
"Mereka bisa sangat merusak, tetapi mereka tak akan menyerang kita meskipun mereka akan mempertahankan diri," sebut Dr Fry.
"Semua biawak memiliki racun, tapi itu tak akan membahayakan manusia. Racun itu ada di dalam mereka untuk mendukung gigi mereka," sambungnya.
Samia mengatakan, petualangannya ke depan, setelah menabung sejumlah uang, adalah belajar akting di Melbourne dan melihat Australia lebih banyak.
Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.
Diterbitkan: 16:30 WIB 21/02/2017 oleh Nurina Savitri.
Lihat Artikelnya di Australia Plus
BACA ARTIKEL LAINNYA... Veteran Perang Merayakan Usia 100 Tahun dengan 100 Perempuan