Sepasang suami-istri telah dituduh menelantarkan ternak sapi mereka di Pulau King, Tasmania, Australia, dan membuat sejumlah sapi betina yang hamil beserta anak-anaknya bertahan hidup sendiri.

Duncan Edward Dalton dan Jessica Rose Dalton diduga menelantarkan 160 ekor sapi dan anaknya tanpa makanan, air atau bantuan, di Pulau King, Selat Bass, pada akhir Agustus 2014.

BACA JUGA: Veteran Perang Merayakan Usia 100 Tahun dengan 100 Perempuan

Pihak berwenang di Pulau King menerima laporan tentang hewan-hewan ini pada awal September.

Jaksa mengatakan, ini adalah pertama kalinya peternak diperkarakan ke pengadilan negara bagian dengan tuduhan meninggalkan ternaknya.

BACA JUGA: ELL: Penggunaan Kata Start dan Begin

Mereka berdua, masing-masing, menghadapi 15 tuduhan, termasuk delapan tindak kekejaman yang sangat buruk dan tiga tuduhan kekejaman terhadap hewan di peternakan Naracoopa.

Selama proses mediasi berlangsung, pengadilan mengungkap bahwa pasangan Dalton dan dua orang anak mereka terbang ke Melbourne pada 31 Agustus dan tak kembali, sebelum status bangkrut diputuskan.

BACA JUGA: Peringatan 75 Tahun Peristiwa Serangan Bom Jepang di Kota Darwin

Pada saat itu, banyak sapi di peternakan keluarga Dalton diklaim tengah mengandung dan ditelantarkan tanpa bantuan apapun.

Pemeriksaan yang dilakukan pasca kepergian keluarga Dalton juga menemukan ada ternak yang mati.

Pengadilan mengungkap, anak sapi yang mati harus diambil dari rahim sang induk, sementara seekor sapi perah ditemukan terjebak dalam bendungan.

Seekor sapi lainnya tak bisa pulih setelah melahirkan, sehingga induk dan anak sapi tersebut terpaksa harus disuntik mati.

Jaksa Simon Nicholson mengatakan kepada Pengadilan Magistrate di Launceston, Tasmania, sekitar 90 persen dari ternak sapi itu berada dalam kondisi yang buruk hingga sangat buruk.

Ia mengutarakan, itu adalah contoh yang serius dari penelantaran ternak.

"Tak ada makanan atau air yang ditinggalkan," sebutnya.

"Tak ada persiapan yang dilakukan untuk perawatan mereka dan hanya ada sedikit gambaran tentang bagaimana merawat seekor ternak," ujar Jaksa Nicholson.

Beberapa ternak harus ditembak.

Jaksa Nicholson menggambarkan dua tersangka melakukan tindakan "penelantaran yang tiba-tiba dan tak berperasaan".

"Penelantaran ternak ini adalah kasus sejenis pertama yang masuk pengadilan di Tasmania," sebut Jaksa Nicholson.

Ia menyamakan kasus ini dengan kasus mantan peternak bernama Roderic Neil Mitchell, yang dihukum atas kejahatan yang berkaitan dengan kelaparan dan pengabaian serius terhadap sapi perah di peternakannya antara tahun 2007 dan 2009.

Roderic Neil Mitchell dijatuhi hukuman 12 bulan penjara.

Pengacara pasangan Dalton, yakni Mark Doyle, mengatakan, kliennya berada dalam situasi keuangan yang sulit dan menyampaikan penyesalan yang tulus.

Hakim Reg Marron mengatakan, ini adalah kasus yang sangat serius dan memiliki jaminan hukuman penjara.

Pasangan Dalton, kini, mengelola sebuah peternakan di negara bagian Victoria.

Mereka belum memasukkan pembelaan dan akan muncul kembali di persidangan, bulan depan.

Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.

Diterbitkan: 16:15 WIB 20/02/2017 oleh Nurina Savitri.

Lihat Artikelnya di Australia Plus

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiga Pria Selamat Seberangi Sungai yang Dihuni Buaya

Berita Terkait