jpnn.com, JAKARTA - Aksi blusukan Menteri Sosial Tri Rismaharini di wilayah ibu kota beberapa hari terakhir dianggap sebagian pihak sebagai serangan terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Di media sosial, isu tentang rivalitas kedua tokoh itu tengah menjadi topik yang sangat hangat.
Lalu, bagaimana Pemprov DKI sendiri memandang aksi menteri anyar tersebut?
BACA JUGA: Kader Muda Kosgoro 1957 Minta Mensos Risma Berhenti Jadikan Jakarta Panggung Politik
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengapresiasi blusukan yang dilakukan Risma hingga menemukan tuna wisma di kawasan Sudirman-Thamrin.
"Kami menyambut baik Bu Risma yang blusukan sebagai pimpinan melihat langsung ke lapangan suasana, situasi dan kondisi sesuai dengan tugas dan kewenangan masing-masing. Yang tujuannya mengambil sikap berdasarkan fakta dan data dari lapangan," ucap Riza di Balai Kota Jakarta, Rabu (6/1).
Terkait dengan tunawisma di Sudirman-Thamrin, Riza mengaku baru mendengar ada tunawisma di kawasan pusat bisnis tersebut bahkan sejak dirinya berumur empat tahun.
"Terkait dengan adanya tunawisma di Jalan Sudirman-Thamrin, memang saya sendiri hidup di Jakarta sejak umur empat tahun baru dengar ada tunawisma di Jalan Sudirman-Thamrin," ujar Riza.
BACA JUGA: Mensos Risma Sibuk Blusukan, Irwan: Terpenting Pastikan Bansos Sampai ke Rakyat Tanpa Disunat
Untuk menindaklanjuti hal itu, Riza mengaku dia bersama Gubernur Anies Baswedan memerintahkan Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta mengecek sosok tunawisma yang ditemui Risma di Sudirman-Thamrin mengingat wilayah tersebut tidak terletak di pinggiran kota.
"Kami, saya, Pak Gubernur memerintahkan langsung Kadinsos untuk mengecek siapa orangnya, kenapa ada di situ. Setahu kami, jalan ke Jalan Sudirman-Thamrin itu cukup jauh. Kalau ada di pinggiran-pinggiran, ada betul. Kalau ada di kolong jembatan, betul masih ada," ujar Riza.
Riza menambahkan adanya tunawisma itu, tidak hanya di Jakarta, tapi juga di seluruh provinsi di Indonesia dengan permasalahan perkotaannya masing-masing.
"Di seluruh Indonesia di kota, ada orang yang belum memiliki rumah mencari tempat berteduh, tinggal di tempat yang paling baik dan paling enak, di antaranya tempat yang paling enak bagi tunawisma adalah di kolong jembatan, kalau kita ke kota-kota di seluruh Indonesia bahkan di negara lain juga ada tunawisma yang memang tinggal berteduh di kolong kolong jembatan," Riza menambahkan.
Seperti diketahui, setelah dilantik, Risma kerap melakukan blusukan. Seperti pada Senin lalu, Risma menemui gelandangan dan pemulung di kawasan Sudirman-Thamrin dan Pasar Baru, Jakarta Pusat.
Risma blusukan menyusuri jalur pedestrian Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, kemudian mantan Wali Kota Surabaya itu bertemu dengan tiga gelandangan, guna mengajak tinggal di tempat penampungan.
Kepala Bagian Publikasi dan Pemberitaan Kemensos Herman Kuswara mengungkapkan alasan Mensos Tri Rismaharini rajin blusukan di Jakarta, karena ingin melakukan pemetaan permasalahan sosial.
"Yang pertama ingin melakukan pemetaan permasalahan-permasalahan sosial yang aktual dan faktual. Sehingga Ibu--istilahnya dengan blusukan--melihat beberapa titik itu sebetulnya ingin memotret sejauh mana permasalahan-permasalahan sosial yang ada dan berkembang saat ini, yang memiliki urgensi untuk segera ditangani kan itu," ungkap Herman Kuswara saat dihubungi. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil