jpnn.com, JAKARTA - Direktur Risk Management and Transformation Bank BTN Setiyo Wibowo mengakui memasuki masa penyebaran varian delta menyebabkan adanya tekanan baru terhadap situasi ekonomi.
Menghadapi situasi ini, Setiyo menjelaskan Bank BTN sudah sejak awal memasang strategi untuk tetap fokus ke sektor perumahan dengan mengincar segmen mass affluent dan first home buyer untuk menekan lonjakan kredit bermasalah (non-performing loan).
BACA JUGA: Layanan E-Channel BTN Kini Makin Mudah dan Diminati Nasabah
“Dan selama 3 bulan terakhir realisasi kredit baru sudah sangat positif dibandingkan dengan periode sebelum pandemi yakni pada kuartal I/2020. Sehingga kami optimistis mampu melalui pandemi dengan baik dengan terus mendukung sektor perumahan,” ujar Setiyo Wibowo dalam Mid Year Economic Outlook 2021 di Jakarta, Rabu (7/7).
Sementara di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat ini, perseroan optimistis kinerja akan tetap terjaga.
BACA JUGA: Ini 5 Pekerjaan yang Paling Banyak Dicari di Jakarta
Optimisme tersebut didukung fokus segmen pasar, strategi, serta dukungan pemerintah di masa pandemi.
Selain itu, BTN juga telah mengeksekusi berbagai strategi di masa pandemi ini.
BACA JUGA: Kadin Jatim Bersyukur Kegiatan Produksi di Sejumlah Pabrik Masih Diizinkan
Di antaranya, perseroan berkolaborasi dengan Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) untuk menghadirkan skema Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan bunga rendah.
BTN juga aktif melakukan inovasi dalam proses bisnis.
“Saat ini kami memfokuskan semua proses bisnis bisa digital. Kami juga terus berinovasi untuk menciptakan ekosistem perumahan yang akan mengubah peta sektor perumahan," jelas dia.
Dukungan dari pemerintah, lanjut Setiyo, juga menjadi bantalan kuat yang membantu Bank BTN dapat melalui gelombang pandemi tersebut.
Bahkan, BTN mencatatkan kinerja pertumbuhan positif di masa pandemi.
“Selama pandemi, kami juga dapat tumbuh dengan baik tentunya tidak lepas dari dukungan pemerintah seperti dana PEN, penjaminan untuk kontraktor dan developer, subsidi bunga, restrukturisasi, hingga tambahan kuota subsidi,” kata Setiyo.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy