JAKARTA - Kelompok Perempuan Menolak Pemerkosaan menuduh Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo (Foke) sembrono dalam memberikan pernyataan tentang penyebab perkosaan terhadap perempuan dikarenakan cara berpenampilanPernyataan Foke itu justru menyalahkan perempuan yang menjadi korban perkosaan.
"Apapun alasannya, pemerkosaan tak pernah diinginkan oleh perempuan manapun, tanpa peduli latar belakang sosial maupun ekonomi," kata koordinator Kelompok Perempuan Menolak Pemerkosaan, Tunggal Prawesti saat melakukan aksi demonstrasi di Bundaran HI, Minggu (18/9) sore.
Lebih lanjut Prawesti menegaskan, menyalahkan cara berpakaian perempuan korban perkosaan merupakan sikap sembarangan
BACA JUGA: Parpol Disarankan Tarik Menteri Bermasalah
Apalagi pernyataan itu dilontarkan oleh pejabat publikBACA JUGA: Briptu Norman Mundur, Polri Rugi
"Kita mengecam peryataan menyalahkan perempuan tersebut
BACA JUGA: Ratusan Miliar Anggaran Tumpang Tindih di Kemenakertrans
Sungguh pejabat yang tak bijak mengucapkan itu," ketusnya kesal.Koordinator aksi perempuan ini menuturkan, Komnas Perempuan telah mencatat bahwa sejak awal 2011 hingga September ini telah dilaporkan 105.103 kasus kekerasan perempuan di Seluruh IndonesiaDari angka itu, 3.753 di antaranya merupakan kasus pemerkosaan
Sedangkan di DKI Jakarta, hingga awal september ada 41 kasus perkosaanBerdasarkan data tersebut, seharusnya para pejabat publik bekerja keras meminimalisir terjadinya kekerasan terhadap perempuan, khususnya pemerkosaan"Bukannya menyalahkan cara berpakaian perempuan korban perkosaan," tegas Prawesti.
Sore tadi, puluhan Kelompok Perempuan Menolak Perkosaan yang melakukan aksi tersebut menuntut para pejabat publik tidak menyalahkan dan membatasi cara berpakaian perempuanMereks juga mendesak pengusutan dan pengungkapan kasus-kasus pemerkosaan baik terhadap identitas pelaku, modus dan sistematika tindak pemerkosaanSelain itu , para penegak hukum juga diminta lebih serius dan tangkas dalam memperkarakan pelaku pemerkosaan di hadapan hukum.
"Saya berhak memakai pakaian model apapun dan meras nyaman di dalamnyaDandan adalah hak pribadiDandanan tidak memicu perkosaanMaka berhentilah menyalahkan korban pemerkosaan," tutupnya(jwr/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Briptu Norman Kamaru Mundur Diduga Frustrasi
Redaktur : Tim Redaksi