JAKARTA -- Pengunduran diri anggota Brigade Mobil (Brimob) Polda Gorontalo, Briptu Norman Kamaru, akan sangat merugikan PolriAlasannya, ketenaran Norman sudah mengangkat citra polisi.
"Selama ini Norman sudah berhasil mengangkat warna baru polisi hingga publik simpati," tegas Ketua Presidium Indonesian Police Watch, Neta S Pane, di Jakarta, Minggu (18/9).
Dia menegaskan, jika Norman mundur, publik akan melihat ada masalah serius di Polri
BACA JUGA: Jabatan Ganda Picu Korupsi
"Bisa jadi publik menilai Norman didzalimi," kata Neta.Deklarator Komite Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu mempertanyakan, jika anggotanya saja didzalimi, bagaimana dengan masyarakat
Bisa jadi, kata Neta, mundurnya Norman karena frustrasi upayanya mengangkat citra polri malah dihalang-halangi. "Terbukti dua kali dia ditangkap saat syuting lagu," tegasnya.
IPW melihat keberadaan Norman sangat dibutuhkan polri untuk meraih simpati publik
BACA JUGA: Proyek E-KTP Diragukan Tuntas 2012
Untuk itu kata Neta, Norman harus ditugaskan di posisi yang tepatSeperti diberitakan, Briptu Norman Kamaru yang mendadak terkenal dengan video lips sycn lagu "Chaiya chaiya" memutuskan mundur dari institusi Polri
BACA JUGA: Muhaimin Anggap Ujian Kecil
Menurut Norman, keputusan mendadak ini tidak berhubungan dengan karirnya di dunia musik"Saya murni mundur karena tidak ingin lagi menjadi anggota Brimob," kata Norman kepada wartawan di Gorontalo, Jumat (16/9)(boy/jpnn)BACA ARTIKEL LAINNYA... Harta Melonjak, KPK Jajaki Periksa Angie Lagi
Redaktur : Tim Redaksi