Aktivitas Naik Tajam, Status Jadi Awas

Selasa, 26 Oktober 2010 – 06:12 WIB

JOGJA - Status Gunung Merapi mulai pukul 06.00 kemarin (25/10) telah naik menjadi awas dari SiagaIni dilakukan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi yang mengambil alih tugas Balai Penyediakan dan Pengembangan Teknologi Kegunuapian (BPPTK) Jogjakarta setelah menemukan kenaikan tajam aktivitas Merapi sejak 23/10-24/10.

"Terjadi peningkatan secara signifikan jumlah dan energi gempabumi vulkanik dan guguran kubah lava," kata Surono Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, kemarin (25/10) di gedung BPPTK Jogjakarta

BACA JUGA: Gempa 7,2 SR, Warga Padang Panik

Surono menjelaskan, sesuai dengan dengan pemantauan pihaknya, pada Minggu (24/10) gempa vulkanik tercatat 80 gempa vulkanik dengan 588 kali gempa multiphase
Gempar menjadi yang terbesar sejak 22 Oktober saat status Merapi masih siaga.

Sesuai dengan pengukuran deformasi yang dilakukan dengan Elektric Distance Measurement (SDM) dengan menggunakan reflector di puncak sekitar Gunung Merapi, lajku inflasi pada 24 Oktober terjadi peningkatan tajam

BACA JUGA: Cabuli Cewek 16 Tahun, Dituntut 8 Tahun

Laju inflasi mencapai 42 cm/hari naik tajam dari 10,5 cm/hari pada 21 Oktober silam.

Data lain yang mendorong Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi menaikkan status Merapi menjadi awas adalah guguran lava
Guguran lava di Pos Pengamatan Kaliurang dan Babadan Magelang terekam terjadi peningkatan secara signifikan

BACA JUGA: Aktivis Migas Natuna Tuntut DBH Lebih Adil

Yakni 194 kejadian guguran kubah lava"Pengamatan kami menunjukkan guguran lava mengarah ke selatan yaitu Kali Gendol dan ke Barat Daya arah Kali Krasak," ujar Surono.

Berdasarkan hasil pemantauan dan pengamatan tersebut, pihaknya merekomendasikan Pemkab Sleman, Magelang, Klaten, dan Boyolali untuk mengungsikan warga yang berada di daerah rawan bencana"Kami sudah rekomendasikan kepada pemerintah setempat untuk melakukan persiapan pengungsian dan masyarakat harus tetap tenang," terangnya.

Ia juga menghimbau warga di sekitar Gunung Merapi untuk senantisasi mengikuti arahan dari pemerintah kabupaten setempat untuk penyelamatan dari ancaman bahaya erupsi Gunung Merapi"Kami berharap semua masyarakat mematuhi semua instruksi dari pemerintah," katanya.

Sementara itu, Kantor Penanggulangan Bencana dan Linmas Kota Jogja juga turut bersiaga dengan kenaikan status Gunung Merapi tersebutApalagi, saat cuaca ekstreem ini hujan yang terjadi lebih sering derasMereka mempersiapkan diri untuk menghadapi terjadinya lahar dingin yang sampai di tiga sungai besar, Winongo, Code, dan Gajahwong

"Untuk menghadapi kemungkinan adanya lahar dingin yang masuk ke Kota Jogja, kami telah lakukan koordinasi dengan daerah lain," kata Kasi Pencegahan dan Pengawasan Kantor Penanggulangan Bencana dan Linmas Kota Ririyanto, di kantornya.

Ririyanto menambahkan , meski jarak Kota Jogja dengan Gunung Merapi 30 kilometer lebih, pihaknya tetap melakukan kewaspadaanKPB dan Linmas telah menyiapkan 85 petugas yang dibagi di masing-masing ketiga sungai besar"Mereka akan terjun langsung dengan koordinasi bersama hansip, kodim, atau polisi," ujarnya(eri)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sembilan Bulan, 28 Pengidap AIDS di Batam Meninggal


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler