jpnn.com - BANYUMAS - Pasca mengeluarkan suara dentuman kuat berulang, Rabu (17/9) lalu, aktivitas Gunung Slamet saat ini lebih didominasi oleh kegempaannya. Hal ini berdasarkan hasil pantauan menggunakan Seismograf dari Pos Pengamatan Gambuhan, Pulosari, Pemalang.
Ketua Posmat Gambuhan, Sudrajat mengatakan, dari hasil pantauan terakhir menggunakan Seismograf pada, Minggu (21/9) jam 06.00-12.00 WIB, tercatat 3 kali gempa tremor harmonik amak 10-20 mm dengan lama gempa 80-140 detik dan 45 kali gempa hembusan am 2-36mm dengan lama gempa 10-390 detik. "Untuk aktivitas lain hanya teramati hembusan asap putih tipis dengan ketinggian sekitar 50-100 condong ke arah Barat," kata Sudrajat kepada Radar Banyumas.
BACA JUGA: 3.174 Orang Mendaftar CPNS Kota Sungaipenuh
Sedangkan hasil pantauan pada jam 12.00-18.00 WIB, tercatat 8 kali gempa tremor harmonik amak 4-29mm dengan lama gempa 55-290 detik. Juga terjadi gempa tremor harmonik menerus dengan am 3-37, dominan 16 mm pada jam 16.27-17.46 WIB dan 40 kali gempa hembusan am 3-35mm, lama gempa 15-290 detik.
"Aktivitas lain teramati hembusan asap putih sedang dengan ketinggian sekitar 50 meter. Kesimpulan Gunung Slamet masih Siaga (level III), masyarakat dihimbau agar tidak beraktivitas pada radius empat kilometer dari puncak, serta tetap waspada dan jangan panik," himbau Sudrajat.
BACA JUGA: Stok Air Bersih Tinggal Sebulan
Sementara itu dari hasil pemantauan dari Posko AJU Limpakuwus, Kecamatan Sumbang, visual Gunung Slamet lebih banyak tertutup kabut. Sesekali, gunung terpantau cerah pada pagi hari. Dalam visual itu, aktivitas hanya mengeluarkan kepulan asap.
“Tadi pagi pukul 07.00 gunung mengeluarkan asap. Tapi sejak 07.30 sampai sekarang tertutup kabut lagi,” kata Khusnul Khotimah, petugas Posko Limpakuwus.(why/acd/jpnn)
BACA JUGA: Jajaki Rute Baru Tarakan-Sabah-Jepang
BACA ARTIKEL LAINNYA... 81 Kuota Diincar 2.269 Pelamar CPNS
Redaktur : Tim Redaksi