Jajaki Rute Baru Tarakan-Sabah-Jepang

Senin, 22 September 2014 – 08:58 WIB

jpnn.com - KOTA KINABALU - Demi mewujudkan terbukanya peluang rute baru Tarakan-Sabah-Jepang, Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Provinsi Kaltara dan Tarakan berkunjung ke Sabah Port di wilayah Sapangar, Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia, pekan lalu. Kunjungan mendadak di sela-sela agenda Sabah International Expo (SIE) 2014 ini difasilitasi Konjen RI Kinabalu.  

"Ini boleh dibilang langkah awal untuk menjajaki kemungkinan kerja sama ekspor hasil laut dari Indonesia terutama dari Kalimantan ke beberapa negara via Sabah," kata Vice Konsul Thoso Priharnowo mengawali pertemuan dengan pengurus Sabah Port.

BACA JUGA: 81 Kuota Diincar 2.269 Pelamar CPNS

Thoso melanjutkan, sebelumnya di arena SIE 2014 di Magellan Sutera Hotel sudah berbincang dengan salah satu pengurus Sabah Port. Hanya saja waktu itu dirinya belum bertemu dengan rombongan disperindagkop Kaltara dan Tarakan.

"Baru saat ngobrol dengan Kadisperindagkop Tarakan Pak Bono (Subono Syamsudi, Red) itulah, tampaknya harus ada langkah lanjutan. Maka kami mengajak serta juga Disperindagkop Kaltara. Kaltara adalah provinsi yang baru terbentuk," papar Thoso lagi.  

BACA JUGA: Kejaksaan Setop Kasus Pengadaan Makanan Paskibraka

Haerumuddin, Kadisperindagkop Kaltara menambahkan, sebagai provinsi baru pihaknya memang menjajagi segala kemungkinan untuk bekerjasama dengan Malaysia. Mengingat letak provinsi baru ini yang sangat strategis di wilayah perbatasan.

Senior Manager system n planning Sabah Port, Mohamad Dahlan mengatakan, sangat menyambut baik keinginan Disperindagkop Kaltara dan Tarakan tersebut.

BACA JUGA: UNESCO Serahkan Sertifikat Tari Saman

"Kami sambut baiklah keinginan kerjasama ini. Insya Allah kami akan adakan kunjungan balasan ke Tarakan, segera," kata Dahlan yang disambut antusias rombongan disperindagkop Kaltara dan Tarakan.

Sabah Port atau Pelabuhan Sabah mengelola hampir seluruh pelabuhan yang tersebar di wilayah Sabah, Malaysia Timur. Sahamnya sebagian besar masih dimiliki pemerintah Malaysia.

"Ya, ini pelabuhan pemerintah tetapi dikelola swasta dengan konsesi 30 tahun sejak tahun 2004," kata Chief Operating Officer Mohd Sahid bin Haji Nawab Khan.

Mohd Sahid juga mengajak serta rombongan melihat dari dekat aktivitas pelabuhan kontainer Sabah Port. Tak perlu hingga ke pelabuhannya, cukup dari ruangan yang seluruh jendela kacanya menghadap ke pelabuhan. Hingga terlihat jelaslah aktivitas pelabuhan dan hilir mudik kendaraan. Bersih dan sangat rapi. Membuat seluruh rombongan berdecak kagum.  

Subono yang diwawancarai terpisah oleh Radar Tarakan (JPNN Grup) mengungkapkan, bila rute baru ini terealisasi maka akan sangat menghemat waktu dalam pengiriman hasil laut. Keluhan yang diterimanya selama ini adalah, pengiriman hasil laut ke Jepang memakan waktu hingga 25 hari. Maka bila rute baru ini terealisasi akan menghemat waktu hingga 9 hari.

"Kalau bisa lekas sampai di Jepang hanya 16 hari, wah... luar biasa itu. Sangat berpengaruh terhadap kesegaran hasil laut Tarakan sesampainya di Jepang sana. Bukan hanya Jepang, termasuk negara-negara lainnya. Gimana caranya lah hasil laut Tarakan yang dikirim itu cepat sampai dan tetap segar. Peluang-peluang ini yang harus kita cari," tutur Subono lagi.(dhe)

BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Aceh Plesiran ke Perancis dan Hongkong


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler