Aktor Politik Harus Hentikan Narasi Pemecah Belah

Jumat, 02 November 2018 – 19:40 WIB
Pengamat Sosial dan Politik Maksimus Ramses Lalongkoe. Foto: Twitter

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik dari Universitas Mercu Buana Maksimus Ramses Lalongkoe menilai saat ini ada aktor-aktor politik yang berupaya memecah belah bangsa.

Menurut Ramses, permainan ini bukanlah dari masyarakat menengah ke bawah atau orang-orang biasa. Namun, dia menduga ada aktor-aktor politik yang sengaja bermain menciptakan narasi-narasi politik yang bertujuan merusak bangsa ini.

BACA JUGA: Pilpres 2019: Kader GPII Diminta Beri Contoh Bijak Bermedsos

Karena itu, Ramses mengajak untuk bersama-sama mencegah agar jangan sampai terjadi perpecahan yang merusak bangsa ini.

"Saya kira ini yang perlu dijaga bersama," kata Ramses dalam diskusi "Kebhinekaan Dalam Bingkai NKRI" di gedung parlemen, Jakarta, Jumat (2/11).

BACA JUGA: Sepertinya Kubu Jokowi dan Prabowo Sama-sama Bikin Blunder

Lebih lanjut Ramses menilai jelang pemilihan presiden (pilpre), begitu banyak riak-riak yang berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan.

Dia mengingatkan bahwa yang paling penting sekarang aktor-aktor politik menghentikan proses komunikasi politik menggunakan isu-isu seperti agama maupun suku untuk mencapai suatu kekuasaan. "Ini sangat penting sekali," tegasnya.

BACA JUGA: Jokowi Harus Kembali ke Pasar, Kalau Tidak Bisa Gawat

Ramses menyatakan, sepanjang aktor-aktor politik tidak mau menghentikan proses komunikasi politik demikian, bencana besar akan menghadapi Indonesia.
"Sehingga, tidak salah kalau Presiden Jokowi mengatakan bahwa kita harus hindari politisi sontoloyo," ungkap dia.

Ramses menilai saat ini tidak banyak politisi yang berpikir negarawan. Karena itu, dia mendorong banyak lahir politisi yang berpikir negarawan. Hal ini agar proses komunikasi politik para tokoh menggunakan narasi yang bersifat membangun dan optimistis tentang masa depan bangsa ini.

"Jadi, kita harus hindari pola komunikasi yang bisa memecah belah," jelasnya.

Dia mengingatkan jangan sampai membentuk kelompok-kelompok, sekat-sekat dalam suatu perjuangan politik. Sebab hal ini sangat berbahaya. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hanya Bisa Bersensasi, Sandi Belum Sekelas Jokowi


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler