jpnn.com - Nuansa modern, lifestyle, up to date, minimalis, langsung terasa begitu turun dari mobil dan menginjakkan kaki canopy pintu utama Mal Ciputra Cibubur. Sebelum pintu otomatis membuka, tengok kiri-kanan di teras mal. Deretan resto, bistro, coffee, di ruang terbuka menghadap jalan raya. Itulah salah satu buah pikir entrepreneur yang digagas dan diimplementasi oleh Ir (HC) Ciputra.
DON KARDONO, Jakarta
BACA JUGA: Street Gallery Mengakomodasi Korban Macet
MANAGING Director Ciputra Group, Harun Hajadi menyebut konsep deretan resto sepanjang 200 meter, menghadap ke jalan raya Cibubur itu dengan istilah Al-Fresco Dining. Namanya: G-Walk, gourmet paradise. Gaya bersantap yang tidak sekadar menjual rasa, tidak hanya menyentuh indra perasa, tetapi sekaligus mengemas suasana, yang melibatkan indra penglihatan, pendengaran, penciuman, lengkap.
Nuansa yang disajikan adalah outdoor, udara lepas, tanpa pendingin AC, kenyamanan alami, dan bersahabat dengan lingkungan. Landscapenya tertata rapi, dibuat dengan konsep tropical garden, yang mengombinasi tanaman hias yang berukuran pendek, sedang dan tinggi dengan apik Baca Al Fresco
BACA JUGA: Sentuhan Ir (HC) Ciputra Menjaga Spirit Entrepreneur Manajemen Mal
Dari palm kipas, palm regu, kamboja, pisang- pisangan, anthurium, algaonema, heliconia, airis, dan masih banyak ragam lainnya. Sejuk di mata, hijau alami. Suara gemericik air mancur mengalahkan sahut-sahutan deru knalpot dari seberang. Lampu-lampu taman yang temaram di malam hari mengimbangi terangnya lighting di dalam mal.
Jalan berliku sepanjang Al-Fresco menambah hidup atmosfer bersantai di area makan tersebut. Lantai dua juga tidak kalah asyik. Berada di balcony view, menyaksikan lalu-lalang mobil juga menjadi sensasi tersendiri. ”Di Mal Ciputra Cibubur, kami memiliki frontage yang lebar sekali.
BACA JUGA: Melawan Dominasi Olahraga di Layar Game
Karena itu, tempat makan dan minimnya semua kami desain menghadap ke jalan raya. Ini model pertama di Indonesia,” kata Harun Hajadi. Inilah vision yang sudah diformat sejak awal, lalu diterjemahkan dengan inovasi dan kreasi yang betul-betul pas untuk mal di secondary city seperti Cibubur.
Resto dan Café yang indah akan menambah cantik pemandangan mal dari jalan raya di luar. Sebaliknya, jalan raya yang berseliweran mobil juga menjadi poin of view bagi orang yang sedang makan. Ibarat magnet, Harun menemukan ada daya tarik menarik dari dua sudut tersebut. Al-Fresco sendiri secara etimologi, berarti udara bebas, open air.
Saat musim panas tiba di Eropa, resto outdoor seperti itu menjamur di mana-mana, dan lebih diminati daripada di dalam ruangan. Sampai-sampai, saat musim dingin pun, dibuat kompor pemanas, menempel di tenda makan, agar tetap bisa duduk di meja makan di luar.
”Itulah kekuatan Mal Ciputra Cibubur, sehingga sekarang tumbuh menjadi mal terbesar, terlengkap, termodern di kawasan itu,” ungkap suami Yunita Ciputra itu. Untuk berlama-lama di resto dan café di mal, juga menarik. Wifi berkecepatan tinggi bisa menjadi teman exploring digital, baik melalui gadget maupun notebook.
Fasilitas ini memang disediakan secara gratis. Jadi, jangan khawatir akan ketinggalan informasi, ketika sedang bersantai di family mall ini. Sebagai mal keluarga, manajemen juga menyediakan berbagai fasilitas pendukung untuk seluruh anggota keluarga berlama-lama di mal. Seperti kursi roda bagi pengunjung usia lanjut atau sedang tidak sehat.
Stroller untuk anak-anak di bawah lima tahun yang kadang ogah jalan atau kecapekan. Ada di sable toilet, untuk mereka yang cacat. Musala eksekutif dengan karpet tebal, AC, bersih, wangi di lantai atas. Soal kebersihan, kerapian, tidak perlu diperdebatkan lagi, lihat saja, kapan saja, dari pagi, sore, sampai jam operasional hampir tutup.
Jumlah pengunjung mal di kawasan City- Walk Citra Gran, Jalan Transyogi ini terus ber tumbuh, sejalan dengan perkembangan kawasan Cibubur yang makin pesat. Sampai-sampai, parkiran yang sudah dirancang untuk kapasitas 1.500 mobil pun, saat Sabtu-Minggu sering tidak cukup.
Karena itu, pusat perbelanjaan yang dibangun empat lantai dengan luas area 40.000 meter persegi itu tengah membangun gedung khusus parkir tambahan. ”Kami sedang membangun parkir extension dengan 800 slot mobil di belakang, enam lantai,” tambah Ida Prastini, General Manager Mal Ciputra Cibubur.
Memang, problem lanjutan mal yang sudah memiliki fans adalah parkir. Terkadang mal di bangun tanpa menghitung kapasitas ruang parkir, sehingga membuat orang enggan pergi ke mal bukan karena tidak ingin nge-mal. Tetapi males berputar-putar lama tak juga menemukan tempat memarkir mobil.
Lebih menyebalkan lagi, saat mau keluar dari parkiran, antre panjang makan waktu. Di perjalanan pulang tidak heppy, tetapi justru menyisakan rasa ”sesak dada.” ”Kami sudah antisipasi, justru jauh hari sebelum suasana seperti itu terjadi. Karena kami yakin, kedepan akan semakin crowded.
Sementara proses pembangunan lapangan parkir baru itu tidak bisa seperti Bandung Bondowoso, semalam suntuk, sebelum ayam jantan berkokok sudah jadi 999 slot!” ungkap perempuan asal Jogja ini dengan logat Jawa medoknya.
Apalagi tahun depan, di kompleks mal itu akan beroperasi Hotel Ciputra, hotel berbintang empat dengan delapan lantai yang terintegrasi dengan mal. Hampir bisa dipastikan, mal akan semakin hidup, bukan hanya dikunjungi warga Cibubur dan sekitarnya, tetapi juga dari luar kota.
Hotel 110 kamar yang dikelola oleh manajemen Swiss-bell International itu rencananya akan dibuka bulan Februari 2015. ”Ini juga akan menjadi hotel bintang empat pertama di Cibubur,” kata Ida. (bersambung)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Revitalisasi Transmigrasi Menyebar Ratakan Skil
Redaktur : Tim Redaksi