jpnn.com - JAMBI - Seorang dosen dan mahasiswi perguruan tinggi negeri ternama di Jambi kepergok sedang berduan dalam kamar Hotel Larose di jalan lintas Mendalo Darat, Kecamatan Jaluko Muarojambi, Jambi, Kamis (21/5) sore.
Pasangan ini tak bisa mengelak saat terjaring razia rutin Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jambi. Kepada petugas kedua sejoli ini mengaku menyewa kamar di hotel untuk bimbingan skripsi.
BACA JUGA: Baku Tembak di Pidie, Tiga Orang Berbaju Loreng hilang Nyawa
Saat digerebek, oknum dosen yang diketahui bernama Iskandar tersebut sedang bersama mahasiswi berinisial PR, mengaku semester enam Fakultas Peternakan. Oknum dosen Fakultas Peternakan itu mengaku berada di kamar hotel itu karena sedang memberikan bimbingan skripsi kepada mahasiswinya tersebut.
"Saya dosennya pak, saya tidak ngapa-ngapain pak, sumpah! Saya pembimbing skripsinya," kata sang dosen saat ditanya petugas.
Iskandar sempat menolak dibawa petugas ke kantor BNNP dengan alasan dirinya sudah mendapat restu dari orang tua mahasiswi tersebut. "Saya dititipin sama orang tua dia ini pak untuk ngejagain (skripsi), dak ungkin lah saya macam-macam pak. Sudah lah pak jangan diperpanjang," jelas Iskandar.
BACA JUGA: Tak Punya Izin Perjalanan Lengkap, Pria Jerman Dideportasi
Sementara si mahasiswi, PR hanya menangis saat dirinya bersama sang dosen digiring petugas untuk dibawa ke kantor BNNP. "Kami dak mau pak, kami malu lah. Kami dak ngapa-ngapain kok, kami belajar di kampus dak enak," ujar PR menolak dibawa petugas.
Namun tangis mahasiswi asal Plaju, Palembang tersebut sia-sia, karena dirinya tetap dibawa petugas. Di kantor BNNP, PR menjelaskan bahwa dirinya bersama Iskandar mem-booking kamar di Hotel Larose pada pukul 14.30 WIB.
PR mengaku takut dipersulit oleh Iskandar jika menolak melakukan bimbingan di hotel tersebut. "Kami dak enak lah bang nak nolak ajakan bapak tu, kami takut dipersulit. Biasanya di rumah kok bang," ujar PR.
Menurut PR, sebelum di hotel, dia bersama Iskandar biasa melakukan bimbingan skripsi di rumah Iskandar atau di kampus. Namun, kemarin Iskandar mengajak dirinya melakukan bimbingan di kamar hotel dengan alasan tidak enak dengan tetangga jika bimbingan di rumahnya.
BACA JUGA: Falakul Bawa Angkot Sekaligus Jualan Sabu
Sedangkan di kampus, Iskandar beralasan tidak enak dengan dosen lain, karena membuatkan skripsi mahasiswinya.
Kabid Pemberantasan BNNP Jambi, AKBP Hairul Salhuddin mengatakan, terhadap dosen dan mahasiswi tersebut pihaknya belum melakukan tes urine. Jika nanti saat dites, urinenya positif maka pihaknya akan menindaknya.
Namun jika hasilnya negatif, pihaknya menyerahkan keduanya kepada petugas Satpol PP. "Kalau dosen itu kan PNS, dia kita serahkan kepada Satpol PP untuk menanganinya," kata Salahuddin.
Sementara itu, Kabag Humas Unja, Irfan, saat dikonfirmasi mengaku pihaknya belum mendapat kabar tertangkapnya oknum dosen dan mahasiswi tersebut. Namun, kata dia, pihaknya akan segera melakukan kroscek ulang kepada pihak yang bersangkutan untuk memastikan kebenarannya.
"Yang jelas saat ini kita masih praduga tidak bersalah dulu. Jika nanti sudah dapat kepastian kebenarannya akan kita lakukan tindakan," katanya. (cr02/Cr01/ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Didemo Masyarakat, PLN Libur Dua Hari
Redaktur : Tim Redaksi