jpnn.com - PONTIANAK - Sungguh ini bukan film laga Hollywood. Ini cerita heroiknya seorang anggota polisi menumpas kejahatan malah berbalik jadi korban penjahat. Bahkan jiwanya nyaris terancam lantaran diculik tersangka dan mobil patroli pun dibawa kabur.
Niat hati Aipda Dedy mengamankan penjahat boleh dipuji. Sayangnya, anggota Polsek Sungai Raya, Kubu Raya, itu salah perhitungan dan menganggap enteng tersangka berinisial SD, 25, warga Pontianak.
BACA JUGA: Penipu dengan Modus ATM Tersangkut Roboh Ditembak
Peristiwa diawali ketika SD beraksi mencuri di rumah Yong Tin Cung, Komplek Batara Indah II No C34, Sungai Raya Dalam, Kubu Raya, Selasa (5/5) dinihari sekira pukul 04.30. Tersangka SD yang mengendarai sepeda motor ternyata diintai sekuriti komplek perumahan tersebut.
Begitu mencoba masuk ke rumah calon korban, sekuriti menyergapnya. Warga dengan spontan terjaga dari tidur lantas menghajar SD hingga babak belur.
BACA JUGA: Empat Tahanan Kabur yang Tertangkap Lagi Dikenakan Pasal Berlapis
Melihat kondisi wajah SD setengah bonyok, sekuriti balik khawatir. Dia langsung melapor ke Polsek Sungai Raya. Sebab, warga semakin banyak dan situasi memanas, bisa-bisa SD dibakar massa.
Anggota Polsek Sungai Raya, Aipda Dedy, yang tengah piket langsung bergegas tanpa ditemani anggota lain sebagaimana protap (prosedur tetap) langsung meluncur ke lokasi kejadian menggunakan mobil patroli jenis Hilux. Dia pikir mungkin penjahatnya sudah babak belur dihajar massa dan tak berdaya lagi.
BACA JUGA: Peluru Polisi Tembus Paha Mengenai Kemaluan Tahanan Kabur Ini
Sesampainya di lokasi, Aipda Dedy mengamankan SD. Terduga maling itu dimasukan ke bagian depan mobil tanpa memborgol kedua tangan tersangka. Sementara sepeda motor yang digunakannya dinaikkan ke bak terbuka belakang mobil patroli tersebut. Rencananya, sesegera mungkin SD dibawa ke Mapolsek Sungai Raya untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.
Alamak, di tengah perjalanan SD pun berontak dan mencekik leher Aipda Dedy. Polisi malang ini tidak mampu melakukan perlawanan.
Akhirnya, SD berhasil mengambil alih kemudi dan langsung melarikan diri menggunakan mobil patroli milik Polsek Sungai Raya.
Sedangkan Aipda Dedy, dilumpuhkan dan jadikan tawanan alias diculik oleh tersangka. Singkat kata, kejadian heboh, seru, sekaligus menggelikan itu ketahuan berkat laporan masyarakat.
Kapolsek Sungai Raya Kompol Sugiono membenarkan kejadian tersebut. Dijelaskannya, Aipda Dedy saat itu memang tengah piket sendirian, karena anggota lainnya ada yang izin untuk shalat subuh.
"Karena warga mendesak suruh anggota datang ke lokasi, makanya Aipda Dedy cepat meluncur tidak nunggu anggota lainnya, takutnya terjadi apa-apa sama tersangka oleh warga," katanya, Selasa (5/5) malam.
Setibanya di lokasi kejadian, Kompol Sugiono menceritakan, SD setelah dihajar warga memang tidak berdaya lagi. Makanya, lanjut dia, SD oleh Aipda Dedy diletak di samping kemudi tanpa memborgol tangannya dalam keadaan tertelungkup. Ternyata SD menggunakan ilmu pelandok.
"SD yang bertubuh besar itu mampu melumpuhkan Aipda Dedy dengan cara mencekik. Kejadiannya di Bundaran Kubu Raya saat Aipda Dedy membawa SD ke Polsek Sungai Raya," ceritanya.
Lantas setelah Aipda Dedy tak berdaya, SD berhasil menguasai situasi mobil patroli polisi. Mobil dibawa kabur dan Aipda Dedy dijadikan tawanan hingga ke Sungai Ambawang.
"Jam 06.00 pagi, kami baru mengetahui hal itu. Kami melakukan pengejaran dengan bantuan Jatanras Polresta dan Polda serta warga," ungkap Sugiono.
Pengejaran dan pencarian terus dilakukan hingga berakhir sekitar pukul 16.00, Selasa (5/5). Polisi hanya menemukan mobil tersebut terparkir di halaman rumah warga. Sementara SD berhasil kabur.
"SD hingga kini masih kita kejar. Dia dapat dijerat dengan pasal 363 junto 353 KUHP tentang percobaan pencurian. Sementara Aipda Dedy sudah melapor secara resmi ke Polresta Pontianak tentang perampasan dan penganiayaan terhadap dirinya oleh SD," pungkas Sugiono. (ade/ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menyesal Tapi Puas
Redaktur : Tim Redaksi