jpnn.com - DEPOK – Lembaga Persatuan Diabetes Indonesia (Persadia) menyebutkan Kota Depok sebagai wilayah dengan peringkat pertama yang menyumbang populasi penyakit diabetes mellitus atau penyakit gula darah. Musababnya, sebanyak 300 ribu jiwa warga kota ini terindikasi mengidap kencing manis. Bahkan, serangan penyakit tersebut menghinggapi warga yang berusia 30 sampai 60 tahun. Namun sayang peretasan terhadap penyakit gula darah dari Dinas Kesehatan (Dinkes) belum dilakukan secara maksimal.
Ketua lembaga Persatuan Diabetes Indonesia (Persadia), Agoes Kooshartono mengatakan, tingginya pengidap diabetes mellitus itu di Depok disebabkan akibat pola gaya hidup warga dengan konsumsi makanan yang mengandung bahan pemanis itu sangat besar. Sehingga penumpukan gula dalam darah tidak dapat dicerna dengan baik. Dan itu pula yang membuat warga kota berikon belimbing ini sulit sembuh jika terdapat luka pada kulit.
BACA JUGA: Dua Tersangka UPS Kok Belum Ditahan? Ini Jawaban Bareskrim Polri
“Sedikitnya 15 persen dari jumlah penduduk di Kota Depok yang teridentifikasi mengidap penyakit diabetes. Ini hasil survei dan pendataan kami di sebelas kecamatan, mayoritas berusia 30 tahun ke atas. Kami sangat terkejut dengan hasil ini, bahkan di semua daerah pengidapnya tidak sampai 15 persen dari total penduduk,” tegasnya seperti dikutip dari Indopos, Kamis (19/11).
Menurutnya, tingginya pengidap diabetes di Depok membuat kota ini menjadi penyumbang populasi diabetes tertinggi di Indonesia. Bahkan, dari hasil pendataan mereka di sejumlah provinsi ditanah air mayoritas populasi pengidap penyakit gula ini hanya mencapai 8 sampai 10 persen dari total penduduk.
BACA JUGA: Duhh.. Disparbud DKI Banyak Gelar Acara tak Pantas
Artinya, pola gaya hidup dan konsumsi makanan di wilayah itu masih terjaga dengan pengetahuan kesehatan yang mumpuni. “Pengetahuan yang minim yang membuat penyebaran diabetes ini meningkat, kebanyakan warganya tidak menyukai olahraga. Selain itu juga penyebaran informasi dari instansi Pemkot Depok juga tidak menyeluruh diberikan kepada masyarakat,” ujar Agoes.
Lebih lanjut, Agoes menjelaskan, diabetes ini tidak dapat disembuhkan namun kadar gula darah dapat dikontrol. Sedangkan, diabetes terjadi karena kurangnya insulin. Insulin merupakan zat yang dihasilkan pankreas untuk mengolah zat gula darah (glukosa) sehingga dapat menjadi energi. Untuk mendeteksi pengidap diabetes yang utama yaitu dengan melakukan pemeriksaan gula darah.
BACA JUGA: Wah.. Wah.. Kritik Lulung ke Ahok Keras Banget Nih
“Namun makanan yang konsumsi tidak akan menolong, sebab gula di dalam darah tetap tidak dapat diproses menjadi tenaga secara normal, bahkan kadarnya akan terus meningkat. Peristiwa tersebut disebut dengan Hiperglikemia, yaitu penumpukan glukosa yang terjadi di dalam darah,” paparnya.
Dengan tingginya pengidap diabetes di Depok, Agoes berharap, Dinas Kesehatan segera melakukan tindakan antisipasi. Seperti melakukan penyebaran informasi kepada masyarakat. Kemudian menggalakkan olahraga, senam dan berbagai kegiatan olah tubuh lain yang dapat membugarkan jasmani. Kata dia, jika kedua hal itu dilakukan kepada warga maka penurunan gula darah pada tubuh anak menurun drastis. Selain itu pula pemberian informasi makanan yang sehat dan tidak mengandung gula yang tinggi perlu diberikan kepada warga kota Depok.
“Kepedulian Pemkot kepada masyarakatnya harus diberikan, jangan nanti kasusnya meningkat tidak ada yang mau disalahkan. Harus menyebarkan informasi ini agar dapat ditangani. Mayoritas kepada warga dari kalangan ekonomi menengah ke atas. Paling tidak merubah gaya hidup mereka yang mengkonsumsi makanan tinggi kadar gula,” imbuhnya.
Menyikapi itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Lies Karmawati menuturkan, peretasan terhadap penyakit diabetes itu sudah perlahan mereka lakukan. Yang pertama dilakukan Dinkes ini adalah melakukan kegiatan olahraga dilingkungan balaikota.
Diikuti dengan penyelenggaraan seminar di setiap kecamatan bersama Puskesmas dan petugas penyuluhan kesehatan lingkungan. Kata dia juga, usaha untuk menurunkan peredaran diabetes tersebut justru sangat sulit mengingat perkembangan kota ini menjadi metropolisi membuat hal itu sangat sulit diselesaikan. (cok)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Punya Karakter Luar Biasa, Pendeta dan Lily Wahid Dukung Adhyaksa
Redaktur : Tim Redaksi