Alasan Jokowi Masih Optimistis Perekonomian Kuartal II Tumbuh Tujuh Persen

Rabu, 30 Juni 2021 – 21:30 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II 2021 mencapai 7 persen. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih memiliki keyakinan akan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang melaju pesat hingga tujuh persen pada kuartal II 2021.

Pasalnya, indikator makro ekonomi bergerak membaik seperti indeks kepercayaan konsumen, penjualan ritel, dan pertumbuhan industri manufaktur.

BACA JUGA: Ekonom Prediksi Target Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II Meleset

“Kami semua masih optimistis bahwa di kuartal II 2021 dari sebelumnya kuartal I 2021 minus 0,74 persen, pada kuartal II 2021 masih optimistis tumbuh Insya Allah kurang lebih 7 persen," kata Presiden Jokowi dalam dalam Pembukaan Musyawarah Nasional Kamar Dagang dan Industri ke-VIII (Munas Kadin) di Kendari, Sulawesi Tenggara, Rabu (30/6).

Menurutnya, indeks penjualan ritel telah meningkat 12,9 persen. Pembangunan yang terus melaju juga telah memicu konsumsi bahan bangunan, seperti konsumsi semen yang naik 19,2 persen. Sedangkan, penjualan kendaraan niaga juga melesat bertumbuh hingga 783 persen.

BACA JUGA: Presiden Ingin Kontribusi Ekonomi Digital Pada PDB Melejit, Sebegini Targetnya...

“Ini angka-angka yang menurut saya fantastis kenaikannya. Oleh sebab itu seperti disampaikan Ketua Kadin (Rosan Roeslani), semua masih optimistis,” kata Presiden Jokowi.

Eks Gubernur DKI Jakarta itu juga menjabarkan Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) telah meningkat ke atas level 100, yakni 104,4 di Mei 2021, dibandingkan Februari 2021 yang sebesar 85.

BACA JUGA: Gubernur BI Paparkan Tiga Langkah Mengembangkan Literasi Ekonomi Syariah

Hal ini menunjukkan ekspektasi dan permintaan masyarakat untuk konsumsi terindikasi pulih.

Pada indikator lainnya, kata Presiden, terjadi kenaikan drastis pada kegiatan industri manufaktur, terlihat dari indeks pembelian barang atau Purchasing Manager Index (PMI) yang mencapai 55,3 pada Mei 2021 lalu.

Laju PMI itu malah jauh lebih tinggi dibanding pencapaian Indonesia pada sebelum pandemi Covid-19 yang sebesar 51.

"Tinggi sekali (PMI), Artinya ada optimisme di situ. Sisi supply juga sama, produksi menggeliat, ekspor tumbuh,” kata Jokowi.

Jokowi juga menyebutkan laju ekspor meningkat 58 persen, sedangkan impor bahan baku naik 79 persen, sejalan dengan membaiknya industri manufaktur.

"Tinggi sekali, impor barang modal tumbuh 35 persen. Ini angka-angka ini yang setiap hari, setiap pagi masuk ke saya," ujar Jokowi. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler