jpnn.com, JAKARTA - Dokter Achmad Syaifudin yang saat ini bertugas menangani pasien Covid-19 di Rumah Sakit Islam Sunan Kudus, mengungkapkan bahwa alat High Flow Nasal Cannula (HFNC) atau alat terapi oksigen sangat efektif mencegah penderita masuk ke tahap yang lebih berat.
Dia mengatakan, penggunaan HFNC lebih efektif daripada ventilator bagi pasien yang baru memasuki tahap awal terinfeksi Covid-19.
BACA JUGA: Vaksinasi COVID-19 di Jerman Tertunda Gegara Urusan Suhu
“Peran HFNC ini adalah membuat kondisi awal yang langsung terdeteksi dan mencegah pasien memasuki fase berat atau sangat berat. Sehingga dengan demikian alat yang didonasikan Djarum Foundation ini sangat membantu dalam penanganan pasien Covid-19,” kata dr. Achamd, dalam keterangan tertulisnya, Senin (28/12).
Diketahui, Bakti Sosial Djarum Foundation mendonasikan 125 alat terapi oksigen atau HNFC ke sejumlah rumah sakit rujukan Covid-19.
BACA JUGA: Please, Jangan Bikin Penderita Covid-19 Merasa Sedih dan Cemas
Program Manager Bakti Sosial Djarum Foundation Purwono Nugroho mengatakan, alat terapi oksigen yang disalurkan tersebut merupakan karya anak bangsa di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Alat ini berfungsi membantu pasien Covid-19 yang mengalami masalah pernapasan tingkat menengah dengan cara mengalirkan oksigen beraliran tinggi ke paru-paru.
BACA JUGA: Jenis Baru Covid-19 Mengganas, RI Tolak Kedatangan WNA Selama 1-14 Januari 2021
“Setelah kami mencari informasi mengenai keandalan alat ini, ternyata HFNC berfungsi baik dengan tingkat kesuksesan yang tinggi dalam membantu pasien yang mengalami masalah pernapasan. Inilah yang membuat kami yakin untuk memesan dan mendistribusikannya ke berbagai rumah sakit dengan harapan dapat membantu kesembuhan para pasien,” Purwono menjelaskan.
HFNC diproduksi oleh PT Gerlink Utama Mandiri setelah prototype alat ini dibuat oleh LIPI dan lolos uji dari Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Kementerian Kesehatan.
Direktur PT Gerlink, Ghozalfan F Bazarah menuturkan, HFNC memiliki cara kerja yang lebih sederhana dibanding ventilator pernapasan pada umumnya.
“Tenaga medis hanya perlu mengatur aliran udara (oksigen) dan suhu. Dengan begitu alat ini sangat user friendly dan dapat digunakan oleh semua lini tenaga kesehatan baik relawan, perawat dan tentunya dokter,” ungkap Ghozalfan.
Di samping itu, harga HFNC juga lebih terjangkau di mana setiap unitnya berkisar sekitar Rp 60 juta.(jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh